Red Skull With Spear Through It

Selasa, 05 Mei 2015

Topeng Kemarahan

Topengku bukan seperti topeng yang kebanyakan dipakai oleh khalayak, topeng yang indah yang menyembunyikan kesedihan, keterpurukan, kemarahan, kejahatan, topeng yang dihiasi senyuman, ukiran indah, bertaburkan permata. Topengku tak seindah itu, topengku tidak menyembunyikan kesedihan, kemarahan, kedengkian, kegilaan dan kejahatan melainkan topengku lambang dari semua itu, topengku menunjukkan semua itu. Kemarahanku dan kegilaanku. Topengku tidak berhiaskan yang hal-hal yang indah,  justru sebaliknya topengku berbentuk menyerupai tengkorak, berukirkan api, bermahkotakan duri yang sangat tajam.

Ketika aku tak mengenakan topengku, aku seperti kebanyakan orang normal, wajar. Namun ketika topeng itu aku ambil dan aku kenakan, sifat pemarah, sifat gila, sifat jahat, kejam, sifat yang senang melihat yang lain menderita muncul. Dia muncul dan menguasai seluruh hati dan tubuhku. Tak ada belas kasih, tak ada pengampunan.
Karena itulah topengku ada karena untuk melindungiku dari rasa sakit. 
Dan kamu telah memaksanya muncul, memaksaku memakai topeng itu, memaksa kegilaan dan kemarahan topeng itu menguasaiku.
Aku tak tau bagaimana cara melepasnya setelah topeng itu telah menyatu denganku. Butuh waktu yang lama untuk melepaskannya, mungkin setelah aku puas melihatmu menderita atau mungkin tidak akan terlepas untuk selamanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar