Kopi yang sedari tadi ku seduh pun sampai dingin.
Yang kulakukan hanya tetap bermain-main dengan lamunan gila dan bodohku tentangmu bersamanya.
Tak bisa ku tepis, tak bisa ku hindari, semuanya masuk dalam lamunanku. Semua tentangmu tergambar jelas di benakku. Sekecil apapun tingkahmu, semuanya tergambar begitu jelas. Bahkan bagaimana caramu berbicara padanya, merangkulnya, memeluknya, menciumnya, semuanya sangat jelas tergambar.
Entah ini hanya sebuah lamunan ataukah memang seperti itu halnya yang terjadi. Tapi satu yang pasti, aku merasakan rasa yang kubenci untuk ku akui. Perasaan yang entah layak untuk hadir atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar