Aku rindu saat – saat menikmati senja bersamamu. Entah mengapa senja terasa lebih hangat dari biasanya saat aku bersamamu, terasa lebih panjang sampai sang malam datang memandu kita pada kegilaan yang nyata.
Malam bersamamu pun terasa lebih indah, lebih gila dan terasa lebih sedikit ramai dari malam – malam yang ku rasakan tanpamu. Sampai aku tak mau pagi datang, aku tak ingin pagi merenggutmu dari senja dan malamku. Inginku ku usir pagimu, tapi apalah dayaku yang tak punya kekuatan apapun untuk menghalangi sang pagi yang akan merampasmu dariku lagi, yang bisa kulakukan hanya menantikan senja dan malam bersama sang pagi yang membosankan tanpamu.
Malam bersamamu pun terasa lebih indah, lebih gila dan terasa lebih sedikit ramai dari malam – malam yang ku rasakan tanpamu. Sampai aku tak mau pagi datang, aku tak ingin pagi merenggutmu dari senja dan malamku. Inginku ku usir pagimu, tapi apalah dayaku yang tak punya kekuatan apapun untuk menghalangi sang pagi yang akan merampasmu dariku lagi, yang bisa kulakukan hanya menantikan senja dan malam bersama sang pagi yang membosankan tanpamu.