Red Skull With Spear Through It

Selasa, 22 September 2015

MEGA SENJA

Lihatlah indah sekali mega yg berwarna lembayung ini, bukan?
Senja adalah perbatasan antara siang dan malam.
Beberapa hal di dunia ini takut dengan kegelapan dan bersembunyi dari itu....sedangkan hal lainnya menyatu dengan kegelapan dan melakukan hal sesuka hati mereka. Seperti aku misalnya.
Pemandangan mentari tenggelam dengan corak kemerahannya.....sama seperti bayangan malam hari yang semakin gelap dan kelam.
Sekaranglah saat bagi mereka yang berada dipertengahan bisa dengan mudah melewati perbatasan.
Ada juga yang mengatakan di saat inilah para iblis keluar dari peraduannya.
Bagi sebagian mereka ini mungkin bisa jadi hal terburuk dan menakutkan.
Namun tidak bagiku, saat ini adalah hal dan waktu TERINDAH.

Minggu, 16 Agustus 2015

Curhat Sahabat

Ini bukan tentang aku
Ini bukan tentang kamu
Ini bukan tentang siapa-siapa
Hanya sebuah cerita dari seorang sahabat yang meminta pendapat

D : Aku mencintainya
A : Siapa?
D : Seseorang yang sudah memiliki kekasih
A : Apa dia juga mencintaimu?
D : Sepertinya iya, tapi aku tak yakin. Dia seperti menunjukkan bahwa dia juga punya rasa yang sama denganku.
A : Kalian sering pergi berdua?
D : Tidak terlalu, tapi sebisa mungkin dia menyempatkan waktu bersamaku meski hanya dengan skala 1:100
A : Lalu bagaimana? 
D : Aku juga tidak tau. Aku bahagia saat bersamanya namun di satu sisi aku juga merasa tak enak kepada kekasihnya. Aku juga merasakan sakit apabila dia mengetahuinya.
A : Kenapa masih kamu lanjutkan?
D : Karena aku tak bisa berhenti. Aku tak bisa pergi. Aku masih ingin tinggal. Tapi.....
A : Tapi apa?
D : Tapi bukankah aku telah menyakiti sesama wanita?!
A : Nahh kamu sudah tau, seharusnya jangan dilanjutkan. Seandainya kamu ada di posisi kekasihnya bagaimana? Apa tidak sakit?
D : Tentu saja aku pasti sakit, aku pasti marah. Tapi tetap aku tak bisa berhenti!
A : Yasudahlah terserah! "


Akupun menyerah untuk memberi nasehat. Aku lebih pada mendengarkan dan mencoba mengerti cerita dan keputusan yang dia buat. Karena aku pun yakin ini juga berat untuk dia.

THANKS

Thanks,...
Di sela-sela aktivitasmu
Di sela-sela kesibukanmu
Masih ada sedikit waktumu
Untuk sekedar membuat kegilaanku bersamaku
Meski tak pernah lama
Meski tak pernah selalu berdua
Tapi setidaknya selalu ada waktu untuk kita
Begitu saja aku sudah bahagia
Begitu saja aku tak akan meminta lebih
Dan cukup begitu saja
Kita yang selalu menjadi rahasia
Rahasia
Bukan kata "rahasia" pada umumnya
Rahasia antara kita adalah rahasia masa depan
Bukan apa-apa karena kita memang rahasia
Kita adalah misteri
Kita adalah kegilaan di masa muda
Kita adalah yang terlarang
Karena kita memang rahasia
Thanks.....
Untuk semua waktunya
Thanks....
Untuk kesempatan kecilnya
Thanks....
Sudah ada dalam cerita fantasy kegilaanku

Jumat, 31 Juli 2015

Kopi


Ketika pagimu terasa dingin 
Minumlah kopi
Ketika siangmu terasa membosankan
Minumlah kopi
Ketika malam sepimu butuh teman
Minumlah kopi

Kopi bukanlah hal yang istimewa
Tapi kopi adalah hal yang luar biasa
Mengenalmu juga karena kopi
Kopi yang mempertemukan kita
Kopi yang menjadi alasan kita
Kopi yang menjadi batas antara kita

Kamis, 30 Juli 2015


Aku bermimpi melihat aurora di malam hari
Sangat indah, begitu sangat indah
Meski hanya sebuah mimpi namun aku melihatnya dengan jelas seakan-akan itu bukan mimpi
Langit malam yang hitam berlukiskan warna-warni aurora
Lukisannya berbentuk gadis, pegasus, bunga, alam, boneka dan lainnya
Pemandangan yang langka
Pemandangan yang sama sekali belum pernah ku lihat bahkan dalam mimpi 
Tapi semalam aku bermimpi melihatnya
Aku berada di bawah kanvas hitam langit malam dengan goresan cat-cat aurora yang menawan
Aku kegirangan melihatnya
Seperti bocah yang baru saja mendapatkan sebuah hadiah
Mimpi terindah yang pernah aku alami
Mimpi yang bahkan sama sekali tak pernah aku bayangkan
Dalam mimpi aku berkata "Betapa baiknya Tuhan kepadaku, disaat banyak masalah banyak ujian banyak cobaan, beliau memperlihatkanku sebuah hiburan alam yang sangat indah" 
Bahkan setelah aku terbangun, aku masih sangat bahagia
Ternyata hidup itu indah saat kita masih ingat tentang kebesaran sang Pencipta.
Terimakasih Tuhan telah memberiku mimpi tentang lukisanmu yg indah tadi malam.
Meski hanya mimpi tapi aku sangat senang dan aku berharap aku benar-benar bisa melihatnya secara nyata.

Senin, 27 Juli 2015

AKU ADALAH BAYANGAN

Aku hanyalah sebuah bayangan
Yang selalu mengikuti setiap gerak tubuhmu
Aku hanyalah sebuah bayangan
Yang tak pernah kau hiraukan

Aku selalu ada
Namun aku tak pernah kau rasa
Aku selalu ada
Namun selalu kau abaikan

Karena aku hanyalah bayangan
Yang ada karena cahaya terang
Cahaya yang selalu kau hiraukan
Cahaya yang selalu menerangimu

Apalah artinya sebuah bayangan
Yang tak pernah ada tanpa cahaya
Yang tak pernah di rasa meski ada

Tapi aku adalah bayangan
Yang akan selalu menemani kemanapun kau pergi
Aku akan selalu ada tanpa hirauan
Aku akan selalu ada meski tercampakan
Karena aku adalah sang Bayangan

Jumat, 29 Mei 2015

Hati dan Akal

Sakit?
Iya sedikit
Kenapa masih diulangi?
Karna aku kecanduan
Apa kamu bodoh?
Mungkin
Hmmmph, aku tak habis pikir kenapa kamu masih mau mengulangi hal yang membuatmu terluka seperti ini. Apa kamu sudah tak punya rasa sakit lagi?
Tentu saja aku masih punya rasa itu, tapi saat aku ada didekatnya rasa sakit itu tiba-tiba berubah jadi rasa yang membahagiakan. Tak peduli berapa kalipun dia akan menyakitiku lagi dan lagi, meski saat sakit seperti ini aku mengutuknya dengan semua amarahku tapi ketika dia berbicara padaku semua api kemarahan, perih yang aku rasakan seakan-akan lenyap begitu saja.
Terkadang aku juga merasa sangat bodoh kenapa hatiku begitu lemah?! Sebegitu lemahnya dan mudahnya menerima dia yang membuat hatiku terluka. Saat kesenangan hati berkuasa, akalku sama sekali tak berjalan. Namun ketika hati terluka lagi, akalku sangat murka, dia tak terima hati diperlakukan seperti itu.
Ahh kenapa juga hati dan akalku tak mau berjalan beriringan?
Menyebalkan.....!!!

Selasa, 05 Mei 2015

Topeng Kemarahan

Topengku bukan seperti topeng yang kebanyakan dipakai oleh khalayak, topeng yang indah yang menyembunyikan kesedihan, keterpurukan, kemarahan, kejahatan, topeng yang dihiasi senyuman, ukiran indah, bertaburkan permata. Topengku tak seindah itu, topengku tidak menyembunyikan kesedihan, kemarahan, kedengkian, kegilaan dan kejahatan melainkan topengku lambang dari semua itu, topengku menunjukkan semua itu. Kemarahanku dan kegilaanku. Topengku tidak berhiaskan yang hal-hal yang indah,  justru sebaliknya topengku berbentuk menyerupai tengkorak, berukirkan api, bermahkotakan duri yang sangat tajam.

Ketika aku tak mengenakan topengku, aku seperti kebanyakan orang normal, wajar. Namun ketika topeng itu aku ambil dan aku kenakan, sifat pemarah, sifat gila, sifat jahat, kejam, sifat yang senang melihat yang lain menderita muncul. Dia muncul dan menguasai seluruh hati dan tubuhku. Tak ada belas kasih, tak ada pengampunan.
Karena itulah topengku ada karena untuk melindungiku dari rasa sakit. 
Dan kamu telah memaksanya muncul, memaksaku memakai topeng itu, memaksa kegilaan dan kemarahan topeng itu menguasaiku.
Aku tak tau bagaimana cara melepasnya setelah topeng itu telah menyatu denganku. Butuh waktu yang lama untuk melepaskannya, mungkin setelah aku puas melihatmu menderita atau mungkin tidak akan terlepas untuk selamanya. 

Senin, 04 Mei 2015

Rindu Itu Sakit

Apa ini? Sakit sekali. Sesaknya dadaku seakan terinjak oleh sesuatu yang sangat besar. Di kepalaku, ada sesuatu yang tak bisa hilang dari kemarin, dan dadaku rasanya sesak sekali. Mungkin ini yang dinamakan dengan rindu. Apa benar rindu sesakit ini? Apa benar merindukan seseorang akan sesesak ini rasanya?
Aku benci rasa ini. Tak terasa ada bulir - bulir air yang keluar dari mataku dan merembes dipipiku.
Aku tak bisa membendungnya. Tolong enyahkan rasa ini.

Sabtu, 02 Mei 2015

LAMUNAN

Hujan mengguyur lagi, namun deras rintikannya tak terdengar olehku. Entah, mungkin aku terlalu fokus pada lamunan bodohku.
Kopi yang sedari tadi ku seduh pun sampai dingin. 
Yang kulakukan hanya tetap bermain-main dengan lamunan gila dan bodohku tentangmu bersamanya.

Tak bisa ku tepis, tak bisa ku hindari, semuanya masuk dalam lamunanku. Semua tentangmu tergambar jelas di benakku. Sekecil apapun tingkahmu, semuanya tergambar begitu jelas. Bahkan bagaimana caramu berbicara padanya, merangkulnya, memeluknya, menciumnya, semuanya sangat jelas tergambar.

Entah ini hanya sebuah lamunan ataukah memang seperti itu halnya yang terjadi. Tapi satu yang pasti, aku merasakan rasa yang kubenci untuk ku akui. Perasaan yang entah layak untuk hadir atau tidak.

Selasa, 28 April 2015

MEMASUNG CEMBURU


“Kenapa kamu menutup matamu seperti itu?” sebuah suara di belakangku bertanya. Aku menoleh sedikit meskipun tak bisa melihat siapa yang berbicara, “Siapa itu?” tanyaku. “Aku…” jawab suara itu lagi. “Kamu ingin tahu?” tanyaku berbasa-basi. “Ya. Ceritakan padaku…” jawab suara itu lagi. AKu menghela nafas sejenak. Haruskah….? – pikirku. Namun terlambat bagiku untuk menolak karena aku pun telah telanjur menohok rasa ingin tahunya. “Memasung cemburu….” akhirnya aku menjawab.


“Kenapa begitu?” tanya suara itu lagi. “Begitu bagaimana?” tanyaku tidak mengerti. “Menutup matamu sedemikian rupa. Perlukah itu?” suara itu terdengar sedikit lebih dekat sekarang. Aku mengangguk, “Perlu sekali, karena dengan begini aku tak bisa melihat ketika dia sedang berjalan bersamanya, menggandeng tangannya atau mengecup bibirnya…” jawabku lirih. “Siapa?” tanya suara itu tepat di depan telingaku. Aku nyaris terlonjak, padahal dia hanya berbisik saja. “Dia…” jawabku ambigu. “Siapa?” suara itu bersikeras menanyakan. Aku terdiam sejenak, “Dia yang menguasai hati dan jiwaku tapi tak bisa aku miliki…” akhirnya aku menjawab dengan suara yang dibuat sewajar mungkin.

“Kenapa kamu mencemburuinya?” suara itu lagi-lagi bertanya dengan penuh rasa ingin tahu. Aku mendengus kecil, “Hmph… karena dia seperti bulan purnama. Terlihat begitu dekat, namun tak tergapai. Tak termiliki utuh. Hanya bisa dimiliki oleh malam…” jawabku putus asa. “Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan….” sambungku.

“Berhasilkah….?” suara kecil itu terdengar sedikit khawatir. Aku tersenyum getir sambil menggeleng, “Tidak…” jawabku pelan. “Sama sekali tidak….”





disunting dari :
https://btaridurga.wordpress.com/2015/04/06/memasung-cemburu/comment-page-1/#comment-79

Jumat, 13 Maret 2015

INGINKU

Saat kamu tak ada kabar, sebenarnya aku ingin bertanya
"Kamu ngapain?"
"Kamu dimana?"
"Kamu sedang sibuk?"
Tapi entah mengapa satu kalimat pun tak bisa aku tanyakan padamu
Bukan tak bisa, tapi aku tak mampu.
Seperti aku tidak ada hak untuk bertanya tentang hal itu.
Kenyataannya hatiku sesak menahannya, aku juga ingin tau apa kegiatanmu saat tak bersamaku
Apa kamu baik-baik saja?
Mungkin aku memang tak perlu bertanya apapun padamu
Cukup dia yang tahu saja
Cukup aku tahu bahwa saat bersamaku kamu baik - baik saja

Satu pertanyaan yang sangat aku ingin tanyakan adalah :
"Apakah kamu merasakan hal yang sama dengan yang aku rasakan?"
Semua tentang KITA, semua hal yang menjadi rahasia kita.
Aku terbunuh dengan perasaan ini.
Terbunuh ketika aku harus pura-pura tak peduli tentang KITA
Aku ingin kita bisa berbicara tentang kita dengan serius (sekali saja)
Hanya sekali saja, bicara tentang perasaanku mungkin juga tentang perasaanmu
Aku takkan menuntut apapun, karena aku tau siapa kita
Sebatas apa kita,
Namun apa aku salah jika aku ingin bicara serius?
Hanya seperti membicarakan hal sedikit serius?
Aku ingin itu, mungkin aku juga yang tak bisa memulai bicara serius
Karena itu bukan keahlianku :(

Senin, 02 Maret 2015

You Still Have Half of My Heart

Masih ingat tentang rasa itu? sudah hampir mati kemarin
Ketika ingin ku lupakan,
Ketika ingin ku lepaskan,
Ketika ingin ku relakan,
Ketika ingin ku ikhlaskan dirimu dan rasa itu pergi
Kau mengungkapkannya lagi
Sehingga inginku tak dapat ku lakukan lagi
Rasa itu hidup lagi mengisi hatiku lagi
Kau menerbangkanku lagi dengan kata-katamu
Tapi aku takut,
Takut kau hempaskan lagi,
Takut hati ini sakit lagi, meski aku dan kau bukan siapa2
Meski kita "cuma seperti ini", tapi aku tetap merasakan sakit
Aku cuma takut sakit lagi.
Takut kau hempaskan lagi
Aku hanya ingin seperti ini,
Jangan kau terbangkan dan hempaskan aku.
Biarkan aku menggantung pada perasaan ini.
Dengan menggantung saja aku cukup senang
Setidaknya aku tetap bisa berpegang padamu
Tanpa takut jatuh, dan tidak juga senang karena aku tidak kau terbangkan
Biarkan kita tetap seperti ini sampai ikatan dia dan kau serta dia dan aku menarik kita pada dunia kita masing - masing.


You Still Have Half of My Heart