Red Skull With Spear Through It

Jumat, 30 November 2012

This About of Black Rose's Fucking Life


Mawar adalah seorang gadis belia umurnya sekitar 20th,dia anak yang pintar sejak masih sekolah dijenjang SD,dia jg gadis yg ceria. Namun itu semua hanya sementara ada dalam diri Mawar  semenjak kedua orang tuanya pisah. Orang tua mawar mulai berpisah saat mawar berumur  13th.
Saat Mawar masih berumur 13th dan dia masih sekolah dijenjang SMP. Seperti biasa dia berangkat ke sekolah bersama sahabatnya yg dia kenal sejak TK, tak ada firasat apapun saat itu dibenak Mawar saat dia berangkat ke Sekolah. Di skolahpun ya seperti biasanya Mawar yg memang anaknya ceria, bercanda ria disekolahny dengan teman sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB itu menandakan saatnya Mawar dan semua teman2nya pulang.
Dijalan Mawar tetap saja bercanda dengan Widi sahabatnya itu, tak terasa Mawar sudah sampai rumahnya dan dia berpisah dengan Widi.
Betapa kagetnya Mawar dirumah ibunya tidak ada.
“Ah,mungkin ibu sedang kerumah tetangga”, pikr Mawar.
Tapi sampai malam ibunya tidak kunjung datang,mawar bertanya pada bapaknya kemana ibunya pergi ternyata kata bapaknya ibun n adiknya kerumah neneknya.
                Sudah dua hari ibu tidak pulang kemana? Pertanyaan itu yg selalu ada dibenak Mawar.  Menunggu dan hanya menunggu yg dilakukan Mawar tak terasa sudah sebulan.
Malam itu mawar diberitahu olaeh Omnya yg yaitu adik dari ibunya bahwa ibu Mawar sudah di PT X penampungan para TKI. Betapa hancur hati Mawar saat itu, seorang gadis yg terbiasa manja dan dekat dengan ibunya tiba-tiba ditinggal tanpa pamit. Mawar merasa dicampakan, tak dipedulikan dan dibohongi. Di perasaan Mawar hanya ada rasa marah, kecewa dan sedih.
                Hidup mawar hancur dia jadi anak pembangkang mulai saat itu. Tapi tentu masih ada yg bisa dibanggakan saat Mwara lulus dari SMP yaitu dia bisa mendapat nilai tertinggi. Setelah Mawar LuLus SMP dia melanjutkan ke SMA Negeri  didaerahnya.
Sejak disanalah keterpurukan Mawar semakin menjadi-jadi,Mawar mulai mencoba nge-drug,minum2an beralkohol. Mawar mungkin sudah dicap anak badung, dia tidak peduli lagi dengan sekolah yang dia cari hanya kesenangan untuk dirinya sendiri untuk menghibur jiwanya yang sepi yang tak pernah mendapat belaian sang bunda yang ayahnya pun tak pernah peduli terhadapnya.
                Hidup Mawar hanyalah kehampaan, bagi orang yang tidak mengerti mungkin mawar terlihat sebagai gadis yang riang, bahagia, dan gokil tapi dibalik itu mereka tidak tau kehancuran dihati Mawar.  Sekalipun cowok-cowok yg pernah jadi kekasihnya tidak pernah tau siapa sosok mawar yamg sesungguhnya.
                Waktu terus berlalu dan tak terasa Mawar sudah menginjak bangku kelas 3 SMA saat itulah semangat Mawar mulai ada meskipun saat itu Mawar sudah “terkoyak”. Sang bunda pulang dari perantauan, mawar sangat bahagia meskipun rasa rindu selama kurang lebih 4 tahun hanya terobati dengan 2 hari saja. Tapi itulah semangat baru diri Mawar setelah kejadian yang merubah Mawar merah merekah menjadi sesosok Mawar Hitam yang penuh kepedihan tapi Mawar tak pernah menyesalkan itu, yang dia tau dia hanya bahagia bisa bertemu dengan bundanya.
                Dalam kisah cintanya sang Mawar tidak pernah berjalan mulus, selalu saja kandas dan kandas. Hingga sampai saat keindahan sang Mawar terenggut, Mawar merah yang indah berubah menjadi Mawar hitam yang kelam, penuh dengan kepedihan. Beruntung Mawar punya semangat bahwa hal itu tidak mampu menghentikan langkahnya dia tetap berjalan menempuh jalan untuk hidupnya seperti biasanya. Taukah kalian apa lagu penyemangatnya Mawar??? Blingsatan – Belia!!!! Ya lagu itu yang menginspirasinya hingga dia tak pernah putus asa akan hidupnya setelah menjadi Mawar Hitam.
Dia tetap menjalin cinta dengan kekasih-kekasihnya ya meskipun hubungannya tidak pernah lama. Tapi apakah kalian tau saat ini Mawar sudah bersama kekasih yang benar-benar menyayanginya yang tak mempedulikan apa warna dari sang Mawar, dan menjadikan sang Mawar tetap menjadi mawar Merah dihatinya.
 Kebahagiaan Mawar terasa sempurna disampingnya, disamping lelaki yang sangat dicintainya.
 Untuk saat ini!!




To Be Continue

Sabtu, 03 November 2012

Apakah Hindu Agama Politeisme Banyak Tuhan atau Monoteisme?

Setiap mantra Hindu selalu dimulai dengan “Om”, dimana Om = Bhagavan atau Brahman.
Om
juga adalah suara saat penciptaan, Om juga adalah suara partikel terkecil.
———————————
Bhagavad-gita 10.25
di antara getaran-getaran suara Aku adalah Om yang bersifat rohani…
———————————
Dalam agama Hindu Adwaita Wedanta menganggap bahwa Tuhan merupakan pusat segala kehidupan di alam semesta, dan dalam agama Hindu, Tuhan Tanpa Bentuk dikenal dengan sebutan Brahman.
Cahaya Brahman berasal dari Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Bhagavan .
Brahman bersifat acintya (tak terpikirkan,) kekal, imanen, tak terbatas, tak berawal dan tak berakhir juga menguasai segala bentuk,ruang, waktu, energi serta jagat raya dan segala isi yang ada didalamnya. Brahman berada di mana-mana dan mengisi seluruh alam semesta.
————————————
Bhagavad-gita 9.4
Aku berada di mana-mana di seluruh alam semesta dalam bentuk-Ku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diri-Ku, tetapi Aku tidak berada di dalam mereka.
Bhagavad-gita 9.23
Orang yang menjadi penyembah dewa-dewa lain dan menyembah dewa-dewa itu dengan kepercayaan sebenarnya hanya menyembah-Ku, tetapi mereka berbuat demikian dengan cara yang keliru, wahai putera Kunti.
Bhagavad-gita 10.2
Baik para dewa maupun resi-resi yang mulia tidak mengenal asal mula maupun kehebatan-Ku, sebab, dalam segala hal, Aku adalah sumber dewa-dewa dan resi-resi.
Bhagavad-gita 14.27
Aku adalah sandaran Brahman yang tidak bersifat pribadi, yang bersifat kekal, tidak pernah mati, tidak dapat dimusnahkan dan bersifat kekal, kedudukan dasar kebahagiaan yang paling tinggi.
————————————

Namun demikian dalam menjalankan Fungsinya (metafisika Ketuhanan), Brahman memanifestasikan diri (personifikasi) menjadi Dewa dan Dewi, dimana Dewa tertinggi adalah Visnu, Visnu menciptakan Dewa Brahma, jadi Dewa Brahma adalah mahluk ciptaan Tuhan yang pertama. Kemudian Dewa Brahma menciptakan Dewa Siwa, dan seterusnya sampai mahluk yang ada di dunia ini sebagai ekspansi Tuhan. Apa yang ada semuanya adalah manifestasi Tuhan.
Karena adanya Dewa-Dewa ini yang lebih visible, mudah dilihat oleh berbagai kalangan, sehingga dari pandangan agama lain seolah-olah Agama Hindu adalah penyembah Dewa-Dewi atau dicap sebagai Politeisme.
Ayat-ayat berikut ini adalah bukti bahwa apa yang diistilahkan dengan Monoteisme, justru Agama Hindu lah yang pertama kali dan dari kitab-kitab suci Hindu lah asalnya.
————————————
Bhagavad-Gita 10.3
: Seseorang yang mengenalKu – sebagai Yang Tak Dilahirkan, sebagai Yang Tak Bermula, Yang Maha Penguasa seluruh alam semesta..
Chandogya Upanishad, 6: 2: 1 : Dia hanya satu, tidak ada yang kedua.
Yajurveda Chapter. 32 Verse 3 : menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan (“God is formless and bodiless”).
Yajurveda Chapter. 40 Verse 8 : menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci.
Atharvaveda 20:58:3 : Tuhan itu Maha Besar.
Rigveda 1:64:46 : Kebenaran Hanya Satu, Dia dipanggil dengan berbagai Nama.
————————————
Demikianlah sebagian dari banyak ayat yang tertuang di berbagai Kitab dan Sastra Hindu yang tegas menyatakan akan Keesaan Tuhan.

Pendapat Pengakuan Penghormatan Tokoh Dunia Terhadap Agama Hindu

  1. Max Muller: Veda akan terus dikagumi dan dihargai selama samudera dan gunung masih ada di atas bumi.
  2. Ralph Waldo Emerson: Veda memuliakan hidup kita. Seluruh filsafat dan ilmu pengetahuan Barat tampak kecil dan tak berarti di hadapan Veda. Seluruh manusia di bumi ini harus kembali ke Veda.
  3. Pall Thema: Veda adalah dokumen mulia, dokumen yang tidak saja bernilai dan menjadi kebanggaan India tetapi bagi seluruh umat manusia, karena di dalamnya kita melihat manusia berupaya untuk mengangkat dirinya di atas keberadaan dunia ini.
  4. Arthur Schoupenhour: Ini meyakinkan orang banyak bahwa Veda adalah abadi dan tidak dapat dijawab oleh manusia dan bahwa Veda berasal dari Brahman, yang adalah penciptanya.
  5. Prof. Heeren: Veda berdiri tegak sendirian dalam kemegahannya sebagai mercusuar cahaya suci bagi gerak maju kemanusiaan.
  6. Lord Morley: Apa yang ditemukan dalam Veda, tidak ada di tempat lain.
  7. Leo Tolstoy: Agama Veda tidak hanya agama yang tertua tapi juga agama yang paling sempurna. Ia menempati posisi pertama dan yang paling utama di antara agama-agama dunia.
  8. Gerald Heard mengatakan, ”Vedanta sangat ilmiah tentang – hukum-hukum yang mengatur alam semesta.”
  9. Dr. Kenneth Walker yang menyanjung kebijaksanaan Veda dan mengatakan, ”Vedanta merupakan suatu usaha untuk meringkas seluruh pengetahuan manusia dan membuat manfaat seluruh pengalaman manusia. Pada suatu saat ia adalah agama, pada saat lainnya filsafat dan saat lainnya lagi ilmu pengetahuan.” Dengan kata lain 3 pilar ilmu pengetahuan dunia, terdapat di dalam kitab suci Hindu (Veda) yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi.
  10. Sarvepalli Radhakrishnan: Setelah musim dingin selama beberapa abad, kita sekarang berada pada periode kreatif dari agama Hindu. Kita mulai melihat pada agama kita yang telah berusia berabad-abad dengan pandangan mata segar.
  11. Albert Enstein: Ketika saya membaca Bhagavad Gita lalu merenungkan tentang bagaimana Tuhan menciptakan jagat raya ini, segala hal lain terasa begitu tidak bermakna.
  12. Dr. Arnold Joseph Toynbee: “Sekarang telah menjadi jelas bahwa satu bab yang memiliki awal Barat akan seharusnya memiliki satu akhir India bila dia tidak ingin berakhir dalam penghancuran diri sendiri dari ras manusia. Pada saat yang amat sangat berbahaya dari sejarah manusia, satu-satunya jalan keselamatan adalah jalan kuno Hindu. Di sini kita memiliki sikap dan semangat yang dapat membuat mungkin bagi ras manusia untuk tumbuh bersama dalam satu keluarga tunggal. Jadi sekarang kita berpaling ke India : hadiah spiritual ini, yang membuat manusia (memiliki) kemanusian (that make a man human), masih tetap hidup dalam jiwa-jiwa India. Teruslah memberikan hal ini pada dunia. Tidak ada apapun yang lain yang dapat memberikan demikian banyak untuk membantu ras manusia (mankind) menyelamatkan dirinya dari penghancuran.” (Sejarawan Inggris 1889 – 1975).
Sumber : vedasastra.com
Penghormatan terhadap Agama Hindu
Wilhelm von Humboldt (1767-1835) adalah menteri pendidikan Prusia,
Humboldt kuliah di Akademi Berlin tentang Pengetahuan pada Gita. Dia menemukan “nenek moyang rohani” dirinya dalam Bhagavad Gita. Apa yang menarik baginya adalah orisinalitas dan kesederhanaannya.
http://canangsari.net/2012/02/penghormatan-wilhelm-von-humboldt-kepada-agama-hindu/
Will Durant (1885-1981) sejarawan Amerika.
India adalah tanah air dari ras kita, dan Sanskerta adalah ibu bahasa Eropa: ia adalah ibu dari filosofi kita; ibu, melalui orang-orang Arab, untuk sebagian besar matematika kita; ibu, melalui Buddha, cita-cita yang terkandung dalam agama Kristen; ibu, melalui komunitas negeri, untuk pemerintahan sendiri dan demokrasi. India dalam banyak hal adalah ibu dari kita semua.
http://canangsari.net/2012/02/penghormatan-will-durant-kepada-hindu/
Professor Kakuzo Okakura (1862-1913), seorang filsuf Jepang.
India telah membawa dan menyebarkan data dari kemajuan intelektual untuk seluruh dunia, sejak periode sebelum Buddha ketika India menghasilkan filsafat Sankhya dan teori atom; abad ke lima, ketika matematika dan ilmu perbintangannya menemukan perkembangannya pada Arya Bhatta.
http://canangsari.net/2012/02/penghormatan-professor-kakuzo-okakura-kepada-agama-hindu/
Hu Shih (1891-1962) adalah seorang filsuf Republik Tiongkok
India menaklukkan dan mendominasi China secara kultural selama 20 abad tanpa pernah mengirim seorang prajurit melintasi perbatasannya.
http://canangsari.net/2012/02/penghormatan-hu-shih-kepada-agama-hindu/
Victor Cousin (1792-1867) adalah filsuf Perancis terkemuka.
Ketika kita membaca dengan perhatian monumen puitis dan filosofis dari Timur – di atas semua, orang-orang dari India, yang mulai menyebar di Eropa – kita menemukan ada banyak kebenaran, dan kebenaran begitu mendalam, … filosofi Timur, untuk melihat tempat lahir umat manusia tanah air filosofi tertinggi.
http://canangsari.net/2012/02/penghormatan-victor-cousin-kepada-agama-hindu/
28 Alasan Stephen Knapp Memilih Menganut Veda
Stephen Knapp mantan Yahudi berkebangsaan Amerika:
1. Apa yang diajarkan oleh agama Hindu? Peradaban Veda atau agama Hindu modern, adalah satu cara hidup. Ia bukanlah satu ras manusia atau sekedar agama atau keyakinan sektarian. Ia tidak menjadi milik satu ras atau negeri tertentu. Ia adalah satu jalan yang mendukung satu aturan tingkah laku (code of conduct) yang menghargai kedamaian dan kebahagiaan dan keadilan bagi semua orang.
2. Hindu adalah peradaban tertua di dunia yang tetap hidup.
3. Veda adalah kitab suci yang tertua dan paling lengkap.
4. Veda mempunyai filsafat spiritual yang paling maju dan paling sempurna.
5. Veda memberikan lebih banyak informasi mengenai ilmu pengetahuan tentang kehidupan sesudah mati, karma dan reinkarnasi.
6. Filosofi Veda menawarkan pemahaman paling lengkap mengenai Tuhan dan dimensi spiritual.
7. Hindu dan Veda memiliki banyak sabda dan perintah langsung dari Tuhan.
8. Veda menawarkan bentuk-bentuk Tuhan yang paling indah dan penuh kasih sayang.
9. Peradaban Veda memiliki guru-guru spiritual terbesar yang dapat anda temukan.
10. Veda menawarkan jalan yang paling langsung kepada realisasi dan pencerahan spiritual pribadi.
11. Karena Hindu adalah satu jalan yang paling ekspresif, ia juga adalah yang paling memenuhi secara emosional.
12. Hindu, menawarkan satu jalan hidup ilmiah, dari diet, gaya hidup, jadwal harian, dll.
13. Siapapun dalam posisi apapun dapat menjadi seorang Hindu dan mempraktekan dan mendapat manfaat dari pengajaran Veda.
14. Jalan Veda memandang semua agama sebagai benar, atau bagian dari kebenaran yang satu, dan jalan bagi keselamatan.
15. Hindu, tidak menghadirkan Tuhan sebagai Tuhannya orang Hindu, dst..
16. Inilah sebabnya mengapa orang-orang Hindu, pengikut dari jalan Veda, dapat hidup damai dengan orang-orang dari agama lain.
17. Agama Hindu tidak mempunyai konsep jihad, perang suci, perang salib, atau kesyahidan.
18. Pengikut filosofi Veda tidak menjadikan orang lain sebagai target konversi.
19. Agama Hindu menerima bahwa setiap orang mempunyai hak untuk memilih jalan mereka sendiri menuju pencerahan atau keselamatan.
20. Agama Hindu menawarkan satu Tuhan dan kesadaran universal, jauh melampaui sekedar tradisi lokal.
21. Agama Hindu mendorong kita semua melihat Tuhan dalam semua makhluk.
22. Di dalam Hindu anda dapat mengajukan semua pertanyaan yang anda inginkan tanpa dianggap murtad atau orang yang ragu.
23. Agama Hindu adalah peradaban satu miliar dollar.
24. Veda menawarkan jalan termudah untuk kembali kepada Tuhan.
25. Agama Hindu mengajarkan kesadaran universal daripada kesadaran yang berpusat pada diri sendiri.
26. Agama Hindu mengembangkan kepedulian yang sungguh-sungguh terhadap orang lain.
27. Dengan atau tanpa institusi, agama Hindu menunjukkan dan menyatakan bahwa semua orang mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan.
28. Agama Hindu, membukan pintu makna kehidupan yang sebenarnya.
Stephen Knapp and his books on Spiritual Enlightenment and Vedic Culture
————————————-
“Bilamana saya telah membaca bagian-bagian Veda, saya merasa bahwa sebuah cahaya yang aneh dan tidak diketahui menyinari saya. Dengan ajaran yang hebat dari Veda, tanpa ada sentuhan dari sektarian. Ia adalah segala zaman, iklim dan kebangsaan dan adalah jalan yang megah menuju pencapaian dari Pengetahuan Terbaik. Ketika saya membacanya, saya merasa bahwa saya berada di bawah surga yeng berkelap-kelip dari sebuah malam musim panas.”
(source: The Hindu Mind: Fundamentals of Hindu Religion and Philosophy for All Ages – Oleh Bansi Pandit B & V Enterprises 1996. Hal. 307).
————————————-

“Apa yang dikutip dari Veda telah saya baca dan bagi saya seperti cahaya dari  seorang bintang yang lebih tinggi dan lebih murni, yang mendeskripsikan jalan yang agung melalui lapisan yang murni. Ia terbit bagi saya seperti bulan penuh setelah bintang-bintang keluar, menyeberang melalui sebuah lapisan di langit.”
(sumber: Commentaries on the Vedas, The Upanishads & the Bhagavad Gita – By Sri Chinmoy Aum Publications. 1996. Hal. 26).
————————————-
“Di dunia barat, tidak ada sastra Timur yang lebih sering dikutip daripada Bhagvad-gita, sebab Bhagavad-gita-lah yang paling dicintai”.
Dr. Geddes MacGregor, Emeritus Distinguished Professor of Philosophy, University of Southern California, A.S.
————————————-

“Berdasarkan penelitian terbaru ke terhadap sejarah dan kronologi kitab Perjanjian lama, kita menyimpulkan bahwa Rig Veda sebagai buku tertua, tidak hanya dari kemanusiaan Arya tapi seluruh dunia.”
Rev. Morris Phillip
————————————-
“Umat Manusia bersama-sama dengan semua ilmu sains harus berasal dari atap dunia, yaitu Himalaya”
Immanuel Kant (German philosopher)
————————————-
“Bagaimana mungkin orang-orang Hindu bisa mengetahui ini semua pada 6.000 tahun yang lalu, dimana para ilmuwan hanya menemukannya baru-baru ini menggunakan peralatan canggih yang tidak ada pada waktu itu? Konsep-konsep tersebut hanya ditemukan baru-baru ini”
Dr. Kevin Hurley of the University of California at Berkeley
————————————-
“Pengetahuan kami terkini dari sistem saraf cocok dan akurat dengan deskripsi internal tubuh manusia yang terdapat dalam Veda. Kemudian muncul pertanyaan apakah Weda adalah benar-benar buku agama atau buku-buku tentang anatomi sistem saraf dan kedokteran. “
Rele (Jewish writer)
————————————-
“Saya percaya bahwa Hindu adalah terlalu berharga bagi kemanusiaan, dan buku suci India berisi terlalu banyak pengetahuan berharga dan unik yang tidak akan terlupakan. Ini keyakinan saya yang mendalam bahwa tanpa India dunia akan tenggelam dalam kegelapan rohani dan kebodohan. “
Alexander Zinovieu (Russian sociologist)
————————————-

“Mereka adalah astronom Hindu yang sangat maju saat 6000 SM. Veda berisi penjelasan tentang dimensi Bumi, Matahari, Bulan, Planet dan Galaksi “
Emmelien Plumret
————————————-
“Tidak perlu diragukan lagi bahwa para imam dari Mesir dan orang bijak Yunani telah diambil langsung dari sumur asli dari India.”
Friedrich Mejer (English statesman)
————————————-
“… Sistem astronomi Hindu yang jauh lebih tua, dari mana orang Mesir, Yunani, Roma dan -. Bahkan pengetahuan orang-orang Yahudi berasal dari Hindu”
Jean Sylvian Belly, French astronomer
————————————-
“Akses ke Veda adalah hak istimewa terbesar abad ini dapat mengklaim atas semua abad sebelumnya.”
Julius Robert Openheimer, American Nuclear Physicist
————————————-
“Kita semua telah mendengar dan membaca tentang agama kuno di India. Ini adalah tanah Veda yang agung, karya-karya paling luar biasa tidak hanya berisi cita-cita agama untuk kehidupan yang sempurna, tetapi juga fakta-fakta yang semua ilmu pengetahuan sejak itu terbukti benar; Listrik, Radium, Elektron, Airships, semua tampaknya harus diketahui oleh pelihat yang menemukan Veda “
Mrs Wheeler Willax
————————————-
“Fakta yang mengagumkan. Wahyu Hindu (Veda) adalah dari semua wahyu, satu-satunya yang gagasannya adalah dalam keselarasan sempurna dengan ilmu pengetahuan modern. “
Joccolliot, the famous writer of the West

————————————-
“Hindu adalah satu-satunya agama di mana skala waktu sesuai bagi kosmologi ilmiah modern. Literatur Hindu adalah hasil pekerjaan Genius “
Dr Steinn Sigurdsson, Pennsylvania State University
————————————-
“Tampaknya bahwa para penulis Veda dan Purana datang dari masa depan untuk memberikan pengetahuan. Karya-karya orang bijak Arya Kuno adalah pemikiran yang luar biasa.
Tidak ada keraguan bahwa Purana dan Veda adalah wahyu Tuhan “
Scott Sandford, Ilmuwan Antariksa, NASA
————————————-
“Setelah studi empat puluh tahun dan lebih dari agama-agama besar dunia..
Saya menemukan ada begitu sempurna, tidak ada yang lebih ilmiah, tidak ada yang lebih filosofis dan tidak ada yang lebih spiritual daripada agama besar yang dikenal dengan nama Hindu. “
Annie Wood Beasant, British theosophical society
————————————-
Demikianlah kutipan pujian beberapa pendapat tokoh / ilmuwan dunia terhadap Kitab Suci Weda, India, Agama Hindu.

Apakah Masih Tidak Percaya Dengan Reinkarnasi atau Kelahiran Kembali?

Banyak yang salah persepsi kalau ada Reinkarnasi berarti tidak ada Surga / Neraka ?
Yang benar : Reinkarnasi ada, surga juga ada. Namun demikian kita harus berharap hidup sekarang yang singkat ini adalah reinkarnasi yang terakhir karena kalau tidak hati-hati dunia material ini “menjerumuskan”.

Kenapa kita reinkarnasi? itu tergantung kita sendiri, kalau Karma (ibadah, amalan, tabungan kebaikan, pahala) kita cukup atau sangat baik dalam reinkarnasi sekarang maka setelah meninggal kita akan masuk “Surga Sementara” (alam / planet-planet Para Dewa), namun setelah pahala kita habis kita akan reinkarnasi kembali ke dunia ini dengan karakter yang didominasi oleh sifat-sifat yang baik untuk kembali berproses meningkatkan kesadaran suci..
Atau bila prosentase karma buruknya tinggi maka akan langsung reinkarnasi ke dunia ini atau ke salah satu dari 7 tingkat planet-planet material lain yang lebih rendah dari Bumi dengan “nasib” dan sifat-sifat yang sesuai dengan karmanya (yang didominasi oleh sifat-sifat nafsu dan atau kebodohan), mengalami kelahiran dan kematian berulang kali, sampai pada suatu saat, mungkin saja akan mulai bertahap menekuni keinsafan diri atau bahkan terus terjerumus timbul tenggelam dalam lautan kehidupan material yang mengsengsarakan. “Neraka” diasosiasikan dengan alam material yang penuh penderitaan.
Namun..
kelahiran singkat di Planet Bumi kita ini adalah kesempatan yang terbaik yang ditunggu-tunggu untuk mencapai kebebasan, bahkan ditunggu-tunggu oleh penghuni dari 7 tingkat planet-planet surga, karena di Planet Bumi tempat paling ideal untuk “ujian mengatasi tipuan Maya” dimana keadaan atau godaan ke hal yang baik dan ke hal yang buruk seimbang.
Saat mereka di Surga berfikir alangkah mudahnya mengatasi ilusi maya di Bumi ini karena hidup di Bumi sangat singkat dan penuh dengan hal-hal yang buruk dengan demikian ketidakterikatan terhadap hal-hal relatif  di dunia ini sangatlah mudah untuk dilakukan, dan segera setelah itu mencapai kebebasan atau Moksha.
Namun setelah benar-benar lahir di Bumi ini seperti halnya kita.. menyia-nyakan waktu yang sangat berharga dengan senang hati ikut terombang-ambing dalam arus kehidupan sehari-hari yang membawa kita ke keadaan yang tidak menentu, bahkan kematian sudah semakin dekat tanpa pencapaian kesempurnaan keinsafan diri seperti yang kita gembar-gemborkan saat kehidupan sebelumnya.
Di Bumi ini orang-orang yang tidak mau lagi menyia-nyiakan kesempatan hidup ini dengan tekad bulat mengatasi tipuan ilusi dunia, berdasarkan pengetahuan spiritual sejati, mencapai pencerahan dan melatih ketidakterikatan yang kemudian mengembangkan sifat-sifat berikut : iklas, tanpa pamrih, tidak mementingkan diri-sendiri, melaksanakan pekerjaan dan kewajiban dengan sebaik-baiknya, selalu ingat dan cinta bhakti kepada Tuhan tanpa kepura-puraan hanya untuk mendapatkan pahala atau kenikmatan di surga, tenang, seimbang dalam keadaan suka maupun duka, damai, tanpa ego, cinta kasih terhadap sesama dan semua mahluk,  adalah sifat-sifat  rohani / surgawi.
Bila sifat-sifat rohani tersebut sudah menjadi atau membentuk karakter seseorang dan tetap dipelihara sampai saat-saat kematian  maka seseorang akan terbebas dari reinkarnasi kembali ke alam material, menetap di “Surga Abadi”, alam rohani Tuhan yang abadi, alam yang berada diluar alam semesta material, alam kebahagiaan tertinggi yang penuh cinta, alam yang tidak akan mengalami peleburan (“kiamat”) sebagaimana alam material dan alam Para Dewa suatu saat akan mengalaminya.
—————————–
Bhagavad-gita 2.12
Pada masa lampau tidak pernah ada suatu saat pun Aku, engkau maupun semua raja ini tidak ada; dan pada masa yang akan datang tidak satupun di antara kita semua akan lenyap.
Bhagavad-gita 2.22
Seperti halnya seseorang mengenakan pakaian baru, dan membuka pakaian lama, begitu pula sang roh menerima badan-badan jasmani yang baru, dengan meninggalkan badan-badan lama yang tidak berguna.
Bhagavad-gita 8.15
Sesudah mencapai kepada-Ku, roh-roh yang mulia, yogi-yogi dalam bhakti, tidak pernah kembali ke dunia fana yang penuh kesengsaraan, sebab mereka sudah mencapai kesempurnaan tertinggi.
Bhagavad-gita 8.16
Dari planet tertinggi di dunia material sampai dengan planet yang paling rendah, semuanya tempat-tempat kesengsaraan, tempat kelahiran dan kematian dialami berulang kali. Tetapi orang yang mencapai tempat tinggal-Ku tidak akan pernah dilahirkan lagi, wahai putera Kunti.
Bhagavad-gita 9.21
Bila mereka sudah menikmati kesenangan indria-indria yang luas di surga seperti itu dan hasil kegiatan salehnya sudah habis, mereka kembali lagi ke planet ini, tempat kematian. Jadi, orang yang mencari kenikmatan indria-indria dengan mengikuti prinsip-prinsip dari tiga veda hanya mencapai kelahiran dan kematian berulang kali.
Bhagavad-gita 12.6
Tetapi orang yang menyembah-Ku, menyerahkan segala kegiatannya kepada-Ku, setia kepada-Ku tanpa menyimpang, tekun dalam pengabdian suci bhakti, selalu bersemadi kepada-Ku, dan sudah memusatkan pikirannya kepada-Ku- cepat Kuselamatkan dari lautan kelahiran dan kematian, wahai putera Prtha.
—————————–
Selain itu banyak yang memberikan pernyataan : reinkarnasi menjadi hewan atau tumbuhan, padahal kalaupun ada itu hanya kasus tertentu saja dan hanya bersifat sementara.
Reinkarnasi menunjukkan ke-Maha Adil-an Tuhan, kita dilahirkan berbeda-beda : sifat-sifat, fisik, rejeki, kecerdasan, dst. Reinkarnasi juga menunjukkan Tuhan Maha Pengampun. Untuk Kebebasan dari kelahiran dan kematian dari alam material ditempuh dengan menekuni Ketidakterikatan, cinta kasih, dan Bhakti kepada Tuhan. Tetapi walaupun belum tercapai, usaha-usaha spiritual kita dalam kelahiran sekarang tidak akan sia-sia.

—————————–
Bhagavad-gita 6.37

Arjuna berkata; o Krsna, bagaimana nasib seorang rohaniwan yang tidak mencapai sukses, yang mulai mengikuti proses keinsafan diri pada permulaan dengan kepercayaan, tetapi kemudian berhenti karena pikiran yang duniawi dan dengan demikian tidak mencapai kesempurnaan dalam kebatinan?
Bhagavad-gita 6.41
Sesudah seorang yogi yang tidak mencapai sukses menikmati selama bertahun-tahun di planet-planet makhluk yang saleh, ia dilahirkan dalam keluarga orang saleh atau dalam keluarga bangsawan yang kaya.
Bhagavad-gita 6.42
Atau (kalau dia belum mencapai sukses sesudah lama berlatih yoga) dia dilahirkan dalam keluarga rohaniwan yang pasti memiliki kebijaksanaan yang tinggi. Memang, jarang sekali seseorang dilahirkan dalam keadaan seperti itu di dunia ini
Bhagavad-gita 6.43
Sesudah dilahirkan seperti itu, sekali lagi dia menghidupkan kesadaran suci dari penjelmaannya yang dahulu, dan dia berusaha maju lebih lanjut untuk mencapai sukses yang lengkap, wahai Putera Kuru.
Bhagavad-gita 6.44
Berkat kesadaran suci dari penjelmaan sebelumnya, dengan sendirinya dia tertarik kepada prinsip-prinsip yoga-kendati pun tanpa diupayakan. Seorang rohaniwan yang ingin menemukan jawaban seperti itu selalu berada di atas prinsip-prinsip ritual dari kitab suci.
Bhagavad-gita 6.45
Apabila seorang yogi tekun dengan usaha yang tulus ikhlas untuk maju lebih lanjut, dengan disucikan dari segala pencemaran, akhirnya ia mencapai kesempurnaan sesudah melatihnya selama banyak penjelmaan, dan ia mencapai tujuan tertinggi.
—————————–
Menggunakan Waktu, Keteguhan hati dan Tekad untuk ke Neraka atau ke Surga?

Karena itu jangan kau gunakan keteguhan hati dan kekuatanmu untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, atau bahkan untuk urusan-urusan duniawi biasa; melainkan pakailah tenaga dan tekadmu untuk memperoleh rahmat Tuhan. Gunakan waktu dan tenagamu untuk mengendalikan keresahan pikiran dan membina keteguhan hati.
Engkau harus merasa bahwa semua sifat Tuhan terwujud dalam dirimu. “Kelapangan hati Tuhan harus menjadi bagian dari diriku. Sifat tidak mementingkan diri sendiri yang merupakan ciri khas Tuhan harus menjadi bagian dari diriku. Cinta kasih Tuhan yang tidak terbatas harus menjadi bagian dari diriku.” Jika engkau memiliki perasaan ini maka engkau mencapai tahap “aku dan Dia satu”, dan terjadilah kemanunggalan yang sempurna. Engkau harus tak putus-putusnya berusaha mencapai perasaan ini; kerahkan segenap tenagamu untuk mencapainya. (-Bhagavan Sri Sathya Sai Baba – ).


Ilustrasi, dengan ketidakterikatan, cinta kasih, dan Bhakti
kepada Tuhan, Tuhan menyelamatkan seseorang dari lautan
penderitaan kelahiran dan kematian di alam material.

Siapa atau Apakah Tuhan Agama Hindu, Konsep Tuhan dan Dewa Hindu?

Tiga Aspek Tuhan Yang Maha Esa

Srimad Bhagavatha Purana 1.2.11
Para rohaniawan mulia yang telah menginsyafi/mengerti tentang Tuhan menyebut-Nya sebagai Brahman, Paramatma dan Bhagavan” .
Bhagavad Gita 15.15 & Brahma Samhita 5.35
Brahman
adalah aspek impersonal Tuhan. Ia adalah cahaya (energi) yang memancar dari Bhagavan (Diri Pribadi Tuhan). Brahman berhakekat serba meliput, berada dimana-mana, tak terbagi-bagi, tanpa wujud, sifat  &  ciri apapun. Paramatma adalah aspek setempat Tuhan yang bersemayan didalam hati badan jasmani setiap makhluk dan inti atom (paramanu) setiap unsur materi alam fana.

Ilustrasi : Paramatma
Tuhan dengan ketiga aspekNya ini dapat diibaratkan sebagai api  yang juga memiliki tiga aspek keberadaan yaitu nyala, panas dan cahaya. Apakah api itu? Api adalah kesatuan dari nyala, panas dan cahaya. Demikianlah Tuhan adalah kesatuan dari Bhagavan, Paramatma dan Brahman.
Nyala adalah wujud api yang menjadi sumber panas dan cahaya. Tanpa nyala tidak mungkin ada panas dan cahaya. Begitu pula, Bhagavan adalah wujud pribadi Tuhan  yang menjadi  sumber keberadaan Paramatma dan Brahman. Tanpa Bhagavan, tidak mungkin ada Paramatma dan Brahman. Karena itu, dari ketiga aspek Tuhan ini, Bhagavan (Kepribadian Tuhan YME) adalah yang paling utama. Sebab, dengan mengerti hakekat Bhagavan, otomatis hakekat Paramatma dan Brahman terpahami.
Ketiga aspek Tuhan Yang Maha Esa ini disebutkan pula oleh Sri Krishna dalam Bhagavad-gita :
Bhagavad-gita 9.4
Aku berada di mana-mana di seluruh alam semesta dalam bentuk-Ku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diri-Ku, tetapi Aku tidak berada di dalam mereka.
Bhagavad-gita 9.5
Namun segala sesuatu yang diciptakan tidak bersandar di dalam diri-Ku. Lihatlah kehebatan batin-Ku! Walaupun Aku memelihara semua makhluk hidup dan walaupun Aku berada di mana-mana, namun Aku bukan bagian dari manifestasi alam semesta ini, sebab Diri-Ku adalah asal mula ciptaan.
 ———————————
Bhagavan / Brahman atau yang ada dalam semua mantra Hindu adalah “Om“.
Brahman adalah Tuhan  tidak berwujud, Yang Maha Besar, ada di mana-mana namun Maha Esa, memenuhi segala sesuatu.
———————————
Bhagavad-Gita 10.3 : Seseorang yang mengenalKu – sebagai Yang Tak Dilahirkan, sebagai Yang Tak Bermula, Yang Maha Penguasa seluruh alam semesta..
Chandogya Upanishad, 6: 2: 1 : Dia hanya satu, tidak ada yang kedua.
Yajurveda Chapter. 32 Verse 3 : menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan (“God is formless and bodiless”).
Yajurveda Chapter. 40 Verse 8 : menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci.
Atharvaveda 20:58:3 : Tuhan itu Maha Besar.
Rigveda 1:64:46 : Kebenaran Hanya Satu, Dia dipanggil dengan berbagai Nama.
———————————
Tetapi sebagaimana dikatakan bahwa Tuhan itu Maha Besar, semua mahluk baik di dunia material maupun rohani adalah manifestasi-Nya bahkan semua benda materi dilingkupi-Nya, transenden memenuhi segala sesuatu. Dewa dan Dewi adalah bagian dari identitas-Nya sesuai fungsi metafisika Ketuhanan.
———————————
Bhagavad-gita 10.2
Baik para dewa maupun resi-resi yang mulia tidak mengenal asal mula maupun kehebatan-Ku, sebab, dalam segala hal, Aku adalah sumber dewa-dewa dan resi-resi.
Bhagavad-gita 11.6
Wahai yang paling baik di antara para Bharatha, lihatlah di sini berbagai perwujudan para Aditya, vasu, Rudra, Asvini-kumara dan semua dewa lainnya. Lihatlah banyak keajaiban yang belum pernah dilihat atau didengar oleh siapapun sebelumnya.
Bhagavad-gita 11.15
Arjuna berkata; Sri Krsna yang hamba muliakan, di dalam badan Anda hamba melihat semua dewa dan berbagai jenis makhluk hidup yang lain. Hamba melihat Brahma duduk di atas bunga padma, bersama Dewa Siva, semua resi dan naga-naga rohani.
Bhagavad-gita 11.21
Semua kelompok dewa menyerahkan diri di hadapan Anda dan masuk ke dalam diri Anda. Beberapa di antaranya sangat ketakutan dan mereka mempersembahkan doa pujian sambil mencakupkan tangannya. Banyak resi yang mulia dan makhluk-makhluk yang sempurna yang sedang berseru, “semoga ada segala kedamaian!” sedang berdoa kepada Anda dengan menyanyikan mantra-mantra veda.
Bhagavad-gita 11.37
Yang Mahabesar, lebih tinggi daripada Brahma, Anda adalah pencipta yang asli. Karena itu, bukankah seyogyanya mereka bersujud dengan hormat kepada Anda? O kepribadian yang tidak terhingga, Tuhan yang disembah oleh semua dewa, pelindung alam semesta! Anda adalah sumber yang tidak dapat dikalahkan, sebab segala sebab, yang melampaui manifestasi alam material ini.
———————————
Jadi adanya Dewa-Dewi adalah keniscayaan (kenyataan) seperti halnya mahluk-mahluk  di dunia material, dimana dari yang terwujud Dewa Wisnu adalah Tuhan sebagai pribadi (identitas dewa) yang tertinggi. Dewa Wisnu kemudian menciptakan Dewa Brahma dan seterusnya. Jadi tidak ada istilah “konsep Dewa” dalam agama Hindu tapi memang realitas, ekspansi Tuhan.

Inti Ajaran Agama Hindu Pokok Pokok Prinsip Ajaran Agama Hindu

Alam material fana walaupun mendapatkan sedikit kesenangan tapi kemudian diikuti dengan penderitaan, penuh dengan ketidakpastian, bencana, kehilangan, kesedihan, rasa takut, rasa sakit, rapuh, kotoran, hal-hal yang menjijikkan, penyakit, umur tua, dll. hal-hal ini mulai menyadarkan kita untuk mencari ‘jaminan’ ketenangan dan kebahagiaan abadi di alam Rohani Tuhan bebas dari penderitaan di alam material.

Bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa (Bhakti Yoga)
Penyerahan diri kepada Tuhan, selalu ingat /sadar kepada Tuhan, tekun sepenuhnya dengan keyakinan dan cinta bhakti (cinta bhakti misalnya dengan hubungan Tuhan sebagai Ayah Alam Semesta), dan menyadari hanya Alam Rohani Tuhan Yang Abadi / kekal dan sebagai tujuan tertinggi..
Bhagavad-gita 2.49
Wahai Dhananjaya, jauhilah segala yang menjijikan melalui bhakti dan dengan kesadaran seperti itu serahkanlah dirimu kepada Tuhan Yang Mha Esa. Orang yang ingin menikmati hasil pekerjaannya adalah orang pelit.

Bhagavad-gita 8.8
Orang yang bersemadi kepada-Ku sebagai kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, dengan pikirannya senantiasa tekun ingat kepada-Ku, dan tidak pernah menyimpang dari jalan itu, dialah yang pasti mencapai kepada-Ku, wahai Partha.
Bhagavad-gita 8.22
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, yang lebih agung daripada semua kepribadian lainnya, dapat dicapai oleh bhakti yang murni. Walaupun Beliau berada di tempat tinggal-Nya, Beliau berada di mana-mana, dan segala sesuatu berada di dalam Diri-Nya.
Bhagavad-gita 9.22
Tetapi orang yang selalu menyembah-Ku dengan bhakti tanpa tujuan yang lain dan bersemadi pada bentuk rohani-Ku – Aku bawakan apa yang dibutuhkannya, dan Aku memelihara apa yang dimilikinya.
Bhagavad-gita 10.10
Kepada mereka yang senantiasa setia ber-bhakti kepada-Ku dengan cinta kasih, Aku berikan pengertian yang memungkinkan mereka datang kepada-Ku.
Bhagavad-gita 9.34
Berpikirlah tentang-Ku senantiasa, jadilah penyembah-Ku, bersujud kepada-Ku dan menyembah-Ku. Dengan berpikir tentang-Ku sepenuhnya secara khusuk, pasti engkau akan datang kepada-Ku.
———————————————-
Pengorbanan, Yadnya (Karma Yoga)
Pengorbanan tidak semata-mata kedermawanan dan kewajiban tanpa pamrih, tetapi juga pelayanan sosial, melaksanakan pekerjaan sendiri (yang baik) dengan sebaik-baiknya, pertapaan (Upawasa / puasa), mengorbankan sift-sifat buruk kita (mengorbankan sifat-sifat hewani), pengendalian diri dengan tidak mendengarkan, tidak memikirkan, melihat, tidak berkata hal-hal buruk, menjaga lingkungan dan alam, tidak menyakiti mahluk lain juga merupakan korban suci (Yadnya) kepada Tuhan.

Bhagavad-gita 2.61
Orang yang mengekang dan mengendalikan indria-indria sepenuhnya dan memusatkan kesadarannya sepenuhnya kepada-ku, dikenal sebagai orang yang mempunyai kecerdasan yang mantap.
Bhagavad-gita 3.13
Para penyembah Tuhan dibebaskan dari segala jenis dosa karena mereka makan makanan yang dipersembahkan terlebih dahulu untuk korban suci. Orang lain, yang menyiapkan makanan untuk kenikmatan indria-indria pribadi, sebenarnya hanya makan dosa saja. (Catatan :  Baca mantra sebelum makan, misalnya 1 kali Mantra Gayatri)
Bhagavad-gita 3.19
Karena itu hendaknya seseorang bertindak karena kewajiban tanpa terikat terhadap hasil kegiatan, sebab dengan bekerja tanpa ikatan terhadap hasil seseorang sampai kepada Yang Mahakuasa.
Bhagavad-gita 4.27
Orang lain, yang berminat mencapai keinsafan diri dengan cara mengendalikan pikiran dan indria-indria, mempersembahkan fungsi-fungsi semua indria, dan nafas kehidupan, sebagai persembahan ke dalam api pikiran yang terkendali.
Bhagavad-gita 5.29
Orang yang sadar kepada-Ku sepenuhnya, karena ia mengenal Aku sebagai penerima utama segala korban suci dan pertapaan, Tuhan Yang Maha Esa penguasa semua planet dan dewa, dan penolong yang mengharapkan kesejahteraan semua makhluk hidup, akan mencapai kedamaian dari penderitaan kesengsaraan material.
Bhagavad-gita 16.1
Tidak mencelakakan yang lainnya, kejujuran, jauh dari rasa amarah, penyerahan total hasil dari tindakan-tindakannya, kedamaian, tidak mencari-cari kesalahan, rasa sayang terhadap semua makhluk hidup, kesederhanaan, jauh dari rasa ketidak setiaan.
Bhagavad-gita 17.25
Tanpa menginginkan hasil atau pahala, hendaknya seseorang melakukan berbagai jenis korban suci, pertapaan dan kedermawanan dengan kata ‘tat’ (Om Tat Sat). Tujuan kegiatan rohani tersebut ialah untuk mencapai pembebasan dari ikatan material.
Bhagavad-gita 9.27
Apapun yang engkau lakukan, apapun yang engkau makan, apapun yang engkau persembahkan atau berikan sebagai sumbangan serta pertapaan dan apapun yang engkau lakukan-lakukanlah kegiatan itu sebagai persembahan kepada-Ku, wahai putera Kunti.
———————————————-
Pengetahuan, Kebijaksanaan (Jnana Yoga)
Akal budi yang berkemampuan membeda-bedakan (Wiweka), akal budi harus dipergunakan untuk membedakan yang terbatas dengan yang tak terbatas, yang asli dan yang palsu, yang sementara dengan yang kekal.
Bhagavad-gita 2.15
Wahai manusia yang paling baik (Arjuna), orang yang tidak goyah karena suka ataupun duka dan mantap dalam kedua keadaan itu pasti memenuhi syarat untuk mencapai pembebasan.
Bhagavad-gita 2.48
Wahai Arjuna, lakukanlah kewajibanmu dengan sikap seimbang, lepaskanlah segala ikatan terhadap sukses maupun kegagalan. Sikap seimbang seperti itu disebut yoga.
Bhagavad-gita 3.27
Sang roh yang dibingungkan oleh pengaruh keakuan palsu menganggap dirinya pelaku kegiatan yang sebenarnya dilakukan oleh tiga sifat alam material.
Bhagavad-gita 3.42
Indria-indria yang bekerja lebih halus daripada alam yang bersifat mati. Pikiran lebih halus daripada indria-indria; kecerdasan lebih halus lagi daripada pikiran; dan Dia (sang roh ) lebih halus lagi daripada kecerdasan.
Bhagavad-gita 5.9
Walaupun orang yang sadar secara rohani sibuk dapat melihat, mendengar, meraba, mencium, makan, bergerak ke sana ke mari, tidur dan tarik nafas, dia selalu menyadari di dalam hatinya bahwa sesungguhnya dia sama sekali tidak berbuat apa-apa. Ia mengetahui bahwa berbicara, membuang hajat, menerima sesuatu, membuka atau memejamkan mata, ia selalu mengetahui bahwa hanyalah indria-indria material yang sibuk dengan obyek-obyeknya dan bahwa dirinya menyisih dari indria-indria material tersebut.
Bhagavad-gita 13.30
Orang yang dapat melihat bahwa segala kegiatan dilaksanakan oleh badan, yang diciptakan oleh alam material, dan melihat bahwa sang diri (Atman) tidak melakukan apa pun, melihat dengan sebenarnya.
Diri Kita Yang Sejati (Roh) berbeda dengan badan material yang boleh dianggap hanya kekosongan / tidak nyata (ingat atom, elektron yang hanya energi), badan kita bisa dikatakan sama dengan gambaran orang yang ada di layar televisi, yang hanya pancaran elektron, apapun kejadian yang terjadi di dalam layar televisi.. kita mestinya tidak menganggap hal yang nyata/benar ada di layar televisi tersebut.
Karena yang nyata hanya Roh Individual (Atma) dan Tuhan, diluar itu yaitu alam, benda, badan adalah energi eksternal Tuhan, karena badan adalah energi semata maka fikiran, suara, ego, kecerdasan adalah hal-hal yang bisa dikatakan tidak ada. Alam material seperti halnya bayangan.. seolah-olah ada tapi sebenarnya tidak nyata. Mengembangkan ketidakterikatan berdasarkan pengetahuan ini.

Contoh untuk mengurangi amarah bila ada yang menghinamu dengan kata-kata; oleh karena tubuh orang yang menghina saja tidak nyata apalagi hal-hal yang muncul dari tubuh itu sendiri yaitu fikiran dan kata-kataya adalah sesuatu yang tidak ada, dan yang dihinanya pun dengan demikian juga tidak ada, tubuh, fikiran, ego, dan kata-katanya layaknya debu-debu yang berterbangan hilang ditiup angin..
———————————————-
Yoga, Meditasi (Raja Yoga)
Meditasi pada dasarnya mengkondisikan fikiran menjadi rileks sehingga mencapai atau mendekati frekuensi alam semesta tetapi harus dalam keadaan “jaga” yaitu duduk dengan badan tegak. Dari penelitian jumlah energi yang diperlukan saat duduk meditasi lebih kecil daripada dalam keadaan berbaring atau tidur. Saat meditasi pada saat tertentu dicapai nafas yang halus bahkan hampir tanpa nafas yang berarti saat itu kita mengakses energi kosmis (alam semesta / Unity Field) sehingga tubuh dan mental kita mendapat energi positif.
Dengan Yoga dan Meditasi memperoleh kesehatan fisik dan mental, meningkatkan kreatifitas dan kecerdasan / akal budi, menumbuhkan kesabaran, dll.

Bhagavad-gita 6.2
Hendaknya engkau mengetahui bahwa apa yang disebut melepaskan ikatan sama dengan yoga atau mengadakan hubungan antara diri kita dengan Yang Mahakuasa, wahai putera Pandu, sebab seseorang tidak akan pernah dapat menjadi yogi kecuali ia melepaskan keinginan untuk memuaskan indria-indria.
Bhagavad-gita 6.6
Pikiran adalah kawan yang paling baik bagi orang yang sudah menaklukkan pikiranku; tetapi bagi orang yang gagal mengendalikan pikiran, maka pikirannya akan tetap sebagai musuh yang paling besar.
Bhagavad-gita 6.7
Orang yang sudah menaklukan pikiran sudah mencapai kepada Roh Yang Utama, sebab dia sudah mencapai ketenangan. Bagi orang seperti itu, suka dan duka, panas dan dingin, penghormatan dan penghinaan semua sama.
Bhagavad-gita 6.28
Dengan demikian, seorang yogi yang sudah mengendalikan diri dan senantiasa menekuni latihan yoga dibebaskan dari segala pengaruh material dan mencapai tingkat tertinggi kebahagiaan yang sempurna dalam cinta-bhakti rohani kepada Tuhan.
———————————————-
Ke-empat Jalan mencapai kepada Yang Maha Kuasa (Yoga) tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan tidak bisa dipisahkan, misalnya seorang praktisi Meditasi  kepada Cahaya Tuhan pada saat yang sama juga sedang melakukan praktek Bhakti  kepada Tuhan. Atau ketenangan fisik dan mental karena meditasi membantu pelaksanaan yoga-yoga yang lain.
Seorang yang ber-Bhakti kepada Tuhan mesti juga menolong dan hormat dengan sesama manusia  dan mahluk hidup lainnya, serta peduli dengan lingkungan tanpa pamrih (Karma).
Tanpa menyiangi rumput di ladang dan menyiapkan tanahnya untuk ditanami, benih yang ditebarkan tidak akan menghasilkan panen yang baik. Demikian pula tanpa menghilangkan rerumputan liar egoisme dari dalam dirimu, segala usaha pengamalan spiritual akan sia-sia. Hal yang penting dipelajari dari Bhakti Yoga ialah bahwa engkau jangan hanya mencintai Tuhan, tetapi juga semua makhluk. Memuja Tuhan di satu pihak, tetapi di lain pihak merugikan atau menyakiti makhluk lain, tidak dapat dinamakan pengabdian kepada Tuhan. Hal itu hanya menunjukkan kedunguan seseorang. Orang semacam itu tidak akan pernah maju dalam bidang spiritual.
Jika engkau ingin dekat Tuhan, engkau harus mengembangkan sifat suci cinta kasih. Hanya dengan cinta kasih engkau akan dapat menghayati Tuhan, karena Dia adalah cinta kasih itu sendiri. Jika engkau ingin melihat bulan tidak perlu memakai lilin atau obor. Cahaya bulan itu sendiri sudah cukup untuk melihat bulan. Jika engkau ingin melihat Tuhan, engkau hanya perlu membenamkan dirimu dalam cinta kasih. Penuhilah dirimu dengan kasih, engkau pasti akan mencapai Tuhan.  (-Bhagavan Sri Sathya Sai Baba – ).
———————————————-
Pada bagian lain, pokok-pokok keimanan (kepercayaan) dalam agama Hindu dibagi menjadi lima bagian yang disebut dengan Panca Sradha, yaitu percaya adanya Tuhan, percaya adanya Atman (Diri Kita yang Sejati, Roh Individual), percaya adanya Hukum Karma Phala (Sebab Akibat), percaya adanya Punarbhawa (Reinkarnasi/ Samsara) dan percaya adanya Moksa (Kebebasan dari kelahiran dan kematian / Alam Rohani Tuhan / Kebahagiaan tertinggi / Surga Abadi).

Ilustrasi : Badan (Kereta), Roh Individu (Penumpang),
Pengendalian Panca Indria (5 Kuda) oleh Akal Budi/
Kecerdasan (Kusir) melalui fikiran (tali kendali).

Bukti Sains Ilmu Pengetahuan di Kitab Weda Agama Hindu

Pustaka Hindu kuno,  memperkirakan Hari Brahma, jangka hidup dari alam semesta kita, menjadi 4.32 milyar tahun. Angka ini dekat dengan perkiraan para astronom kita,  yang menghitungnya menjadi sekitar 4.6 milyar tahun.”
Dr. Carl Sagan ahli astronomi AS terkenal, di dalam bukunya, Cosmos (1980) menjelaskan: “Agama Hindu   adalah satu-satunya agama besar dunia yang mengatakan bahwa Alam Semesta mengalami kelahiran dan kematian tak terukur, tak terbatas. Ia  adalah satu-satunya agama di  mana skala waktunya sesuai dengan skala waktu kosmologi ilmiah modern. Siklusnya berjalan dari hari siang dan malam biasa kita ke suatu siang dan malam Brahma, 8.64 milyar tahun panjangnya. Lebih panjang dibanding usia Bumi atau Matahari dan sekitar separuh waktu sejak Dentuman Besar (Big Bang). Dan masih ada banyak skala waktu yang lebih panjang.”
“Ketika aku membaca Bhagavad-Gita dan merenung tentang bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta ini yang lainnya nampak begitu tidak bermakna.”
“Kita berhutang   banyak kepada orang India yang mengajarkan kita bagaimana   menghitung, tanpa itu penemuan yang bermanfaat ilmiah tidak mungkin dilakukan.” ~ Albert Einstein
“Setelah perbincangan tentang Filosofi India, beberapa ide mengenai Fisika Quantum yang tampaknya gila tiba-tiba menjadi lebih masuk akal.” ~ W. Heisenberg (Ahli fisika Jerman, 1901-1976)
“Vedanta dan Sankhya memegang kunci proses hukum-hukum pikiran yang berhubungan dengan Bidang Quantum. Seperti operasi dan distribusi partikel-partikel pada level atom dan molekul.” ~ Prof. Brian David Josephson (1940 – ) Ahli Fisika Wales, penerima Nobel termuda
Sumber : A Tribute to Hinduism
——————————————————-
Suatu ketika Mr. Carl Sagan, seorang ahli kosmologi melakukan show di sebuah TV di Amerika. Dengan bantuan animasi dan simulasi komputer, Mr. Sagan mempresentasikan semua teori yang dikemukakan oleh Para ahli fisika astronomi saat ini. Dijelaskannya tentang panjang gelombang cahaya galaxy yang terus bertambah, alam semesta mengembang, teori Big Bang, efek Dopler, dan sebagainya. Para pemirsa terkejut, ketika menjelang akhir acaranya Mr. Sagan terlihat berada di India, berdiri di depan sebuah Temple Krishna yang telah berusia ribuan tahun. Mr. Sagan berkata “Para ilmuwan menemukan semua teori yang telah saya paparkan tadi tahun-tahun akhir ini saja, sedangkan di sini, di India, orang sudah mengetahui informasi itu sejak ribuan tahun yang lalu, dari kitab-kitab Weda…” (Danavir Gosvarni, 2002).
——————————————————-
Semua kitab-kitab Veda menggunakan bahasa yang Ilmiah. Kenapa disebut bahasa yang ilmiah? Veda menggunakan bahasa Sansekerta. Menurut penelitian NASA (Badan Antariksa Amerika) dalam majalah AI (Artificial Intelligence) yang diterbitkan pada musim semi 1985 hasil penelitian Rick Briggs, Bahasa Sansekerta adalah satu-satunya bahasa yang bisa diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa pemrograman komputer.
Ilmuwan NASA telah membuktikan bahwa Sansekerta adalah satu-satunya bahasa yang dapat mengekspresikan setiap kondisi yang ada di alam semesta dengan jelas. Dengan struktur bahasa yang sempurna, Bahasa Sansekerta dapat dan telah digunakan sebagai Bahasa Kecerdasan Buatan, Artificial Intelligence.
——————————————————-
Berikut ini adalah beberapa diantara banyak bukti adanya sains dan ilmu pengetahuan yang terdapat di Kitab-Kitab Agama Hindu yaitu Veda.
ALAM SEMESTA
Tuhan Yang maha Esa dan Maha Besar adalah Brahman, Dewa Wisnu adalah personifikasi Brahman tertinggi.

Ilustrasi : Setiap satu alam semesta yang berbentuk bulat telur,
terdiri dari banyak Galaksi, satu Dewa Brahma.

Kāranodakaśāyi Vishnu (Mahā Vishnu): Wisnu yang berbaring dalam lautan penyebab dan Beliau menghembuskan banyak alam semesta. Lautan penyebab (Causal Ocean) adalah energi eksternal Tuhan. Sesuai dengan teori fisika terkini dimana energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Jadi dari setiap “pori-pori” Kāranodakaśāyi Visnu muncullah Garbhodakaśāyī Visnu yang memunculkan sebuah alam semesta. Dari 1 “pori-pori” memunculkan 1 alam semesta yang terdiri dari jutaan galaksi. Garbhodakaśāyī Visnu dan Dewa Brahma ada di tiap-tiap alam semesta.
Secara Ilmiah munculnya alam semesta dari “pori-pori Tuhan” dalam wujud Kāranodakaśāyi Visnu ini merupakan area tempat terjadinya perubahan dari Energi menjadi Materi (penciptaan alam semesta materi), yang merupakan kebalikan dari black hole dimana materi berubah menjadi energi (peleburan).
Itulah maka Veda tidak menggunakan istilah kiamat tetapi peleburan, karena semata-mata hanyalah peleburan dari materi menjadi energi (“tenaga”).
Bhagavad-gita 9.7
Wahai putera Kunti, pada akhir jaman, semua manifestasi material masuk ke dalam tenaga-Ku, dan pada awal jaman lain, Aku menciptakannya sekali lagi dengan kekuatan-Ku.
Bhagavad-gita 9.10
Alam material ini, salah satu di antara tenaga-tenaga-Ku, bekerja di bawah perintah-Ku, dan menghasilkan semua makhluk baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, wahai putera Kunti. Di bawah hukum-hukum alam material, manifestasi ini diciptakan dan dilebur berulang kali.
Śrīmad Bhāgavatam 5.18.31
Ya Tuhan, manifestasi kosmik yang terlihat ini adalah demonstrasi energi kreatif Anda sendiri. Karena bentuk-bentuk yang tak terhitung jumlahnya dalam bentuk manifestasi kosmik hanyalah sebuah layar energi eksternal Anda semata..
——————————————————-
“Akhirnya kita sampai pada kesimpulan bahwa alam semesta ini menyerupai sebutir telur akan tetapi informasi ini telah terdapat pada literature Hindu.”

(Alan Kogut, NASA)
——————————————————-
FISIKA, PLANET, MATAHARI, GALAKSI
Rgveda II.72.4
“Aditer dakso ajayata, daksad uaditih pari”.
Artinya : Dari aditi (materi) asalnya daksa (energi) dan dari daksa (energi) asalnya aditi (materi). Ternyata teori yang mencengangkan ini telah tersurat di Veda. E = m.c2 Albert Einstein ternyata bukan hal yang baru dalam ilmu pengetahuan Veda.
Rgveda II,11.20
Avartayat suryo na cakram
Matahari berputar seperti sebuah roda pada sumbunya.
Atharwa Weda XII.1.37
“Ya apa sarpam vijamana vimrgvari”
Artinya: Bumi bergerak berotasi dan bertranslasi
Yajur Weda III.6
“Ayam gauh prsnir akramid,asadan mataram purah,pitaram caprayam svah”

Artinya: Bumi yang berbintik-bintik ini ada dan berputar dilangit seperti seorang ibu, ia berjalan mengelilingi matahari sebagai seorang ayah.
Dari sloka tersebut terlihat bahwa selain berotasi atau berputar pada porosnya, bumi juga berevolusi mengelilingi matahari, dari pernyataan ini sangat erat dengan teori heliosentris yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah matahari. Dan diperjelas lagi oleh kitab Atharwa Weda mengenai pergerakan Bumi. Dalam kitab ini pun juga menjelaskan bahwa bagaimana bumi dapat bertahan di dalam angkasa raya karena gaya tarik-menarik yang lebih superior, ini dalam ilmu fisika telah dijelaskan oleh Newton melalui teori Gravitasi yang sudah dipaparkan di atas.
Atharvaveda XIX.7.1
Citrani sakam divi rocanani sarisrpani bhuvane javani
Semua konstelasi perbintangan yang bercahya ini berputar sangat kencang.
Atharwa Weda VI.106.3
“Suryasya rasmasyah para patanti asumat”
Artinya sinar matahari terpancar dengan dengan kecepatan sangat tinggi. Penjelasan : kecepatan cahaya matahari adalah 2,99793 x 108 m/ det.
Yajurveda IX :3
Apam rasam udvayasam surye santam samahitam, apam rasasya yo rasah
Artinya: intisari yang paling halus yang membentuk air ada di matahari. Penjelasan : Matahari sesungguhnya adalah bola gas yang berpijar, dengan komponen utama gas hindrogen dan helium. Hidrogen (H2) dapat bereaksi dengan oksigen (O2) menghasilkan air (H2O). Reaksinya 2H2(g) + O2 (g)a 2 H2O(l).
Atharvaveda XIV.1.2
Somena aditya balinah
Artinya, matahari menghasilkan energi dari soma ( hiderogen). Penjelasan : Di Matahari secara terus menerus terjadi reaksi fusi ( penggabungan) inti-inti atom hydrogen menjadi inti atom helium. Reaksi tersebut disertai dengan pelepasan energi yang sangat besar.
Yajurveda XVIII.40
Susunah suryarasmis candrama-gandharvah
Artinya sinar matahari yang disebut susumna, menerangi bulan.
Regveda II.27.4
Dharayanta adityaso jagat stha
Sinar matahari menopang seluruh alam semesta. Penjelasan : Sinar matahari menopang melalui energi radiasi yang dikandungnya. Sebagai contoh , Bumi menerima supply energi dari matahari sebesar 1,73 x 1017 joule per detik. Energi sebesar itu hanya seperlima puluh milyar dari seluruh energi yang dipancarkan matahari. Mengingat demikian pentingnya energi matahari , maka matahari disebut sebagai sumber energi pertama dan utama bagi kehidupan di Bumi.
Rig Veda [1.103.2], [1.115.4] dan [5.81.2]: Efek Gravitasi matahari membuat bumi stabil.
Rig Veda [10.189.1]: Bulan ini, menjadi satelit bumi, berputar di planet Ibunya (Bumi) dan mengikutinya ber-revolusinya mengitari Matahari, ayah planet yang bercahaya sendiri.
Rig Veda [1.169.9], [1.190.7]: Bumi berputar dan mengitari Matahari seperti anak sapi mengikuti Induknya.
Rig Veda [1.164.2]: Garis edar bulat lonjong yang dilalui oleh benda angkasa adalah kekal dan tidak berkurang
Rig Veda [1.164.29]: perputaran bumi tidak berkurang dan bumi terus berputar pada sumbunya
Sama Veda [121]: Matahari tidak pernah terbenam ataupun terbit karena bumi yang berotasi
Rig VedaXXX. IV. V : Bentuk Bumi adalah seperti oblate spheroid (bulat pepat).
Markandeya Purana 54,12 : Bumi diratakan/dimampatkan di kutub (bulat pepat).
Brahmana Aitareya (3.44) : “Matahari tidak pernah tenggelam ataupun terbit. Ketika orang berpikir Matahari tenggelam tapi tidaklah demikian. Setelah tiba di penghujung hari, matahari membuat dirinya menghasilkan dua efek yang berlawanan, menghasilkan malam hari untuk apa yang di belahan bawah dan siang hari di belahan lainnya. Setelah sampai di penghujung malam, matahari membuat dirinya menghasilkan dua efek yang berlawanan, menghasilkan siang hari di belahan bawah dan malam hari di belahan lainnya. Pada kenyataannya, Matahari tidak pernah tenggelam.”
Shrimad Bhagwatam : “Setelah pembentukan planet bumi, Brahma menciptakan atmosfer dalam tujuh kelompok, dari formasi tersebut lautan menjadi ada, dan bentuk kehidupan pertama muncul di planet Bumi. Atmosfer diciptkan untuk melindungi kulit Bumi”

Rig Veda 10.149.1 : “Matahari mengikat Bumi dan planet-planet lain melalui daya tarik dan menggerakkan di sekitar dirinya bagaikan seorang pelatih memegang kendali kuda dan bergerak mengelilinginya.” (Gravitasi)

Shrimad Bhagwatam 5.23.5 :Bentuk dari çiçumära memiliki kepala ke bawah dan melingkar tubuhnya. Di ujung ekornya adalah planet dari Dhruva, pada tubuh ekornya adalah planet-planet dari Prajapati dewa, Agni, Indra dan Dharma, dan di dasar ekornya adalah planet-planet dari Dhätä demigods dan Vidhätä. Dimana pinggul mungkin pada çiçumära adalah tujuh orang bijak suci seperti Vasiñöha dan Aìgirä. Tubuh melingkar dari Çiçumära-cakra berubah ke arah sisi kanan, di mana empat belas rasi bintang dari Abhijit untuk Punarvasu berada. Pada sisi kiri adalah empat belas bintang dari Punya untuk Uttaräñäòhä. Jadi tubuhnya yang seimbang karena sisi-sisinya ditempati oleh jumlah yang sama bintang. Di belakang çiçumära adalah kelompok bintang yang dikenal sebagai Ajavéthé, dan di perut adalah seperti sungai Gangga yang mengalir di langit (Milky Way) [Galaksi Bima Sakti].

——————————————————-
KIMIA, BIOLOGI

Atharvaveda III.13.5
Agnisomau bibhrati apa it tah
Air terbentuk dari Agni ( oksigen ) dan soma ( hidrogen)
Rgveda VIII. 72.16
Adhuksat pipyusim isam urjam, suryasya sapta rasmibhih
Tumbuh-tumbuhan memperoleh energi dari cahaya matahari. Penjelasan : Tumbuhan dapat mengubah air dan gas karbondioksida menjadi gula dan gas oksigen dengan adanya zat hijau daun (klorofil) dan bantuan sinar matahari ( sinar biru dan sinar merah). Hal tersebut terjadi melalui proses fotosintesis.
Samaveda 1824
Tam it samanam vaninas ca virudho-antarvatis ca suvate ca vivaha
Tumbuh-tumbuhan memancarkan udara vital yang dinamakan samana ( oksigen) secara teratur. Penjelasannya : Oksigen (O2) merupakan hasil samping reaksi fotosintesis yang sangat bermanfaat bagi kehidupan, termasuk untuk pernafasan.
Atharvaveda VIII.7.10
Ugra ya visa-dhusanih osadhih
Tumbuh-tumbuhan menghancurkan pengaruh atmosfir yang beracun.
Yajuveda :6.22
Ma po mo sadhir himsih
Jangan mencemari air dan jangan menebang pohon.
Yajurveda V.43
Dyam ma lekhir,anariksam ma himsih
Jangan mengganggu langit dan mencemari atmosfir.
——————————————————-
ILMU PENGOBATAN – AYUR VEDIC
Pada halaman 360-70 dari buku World Vedic Heritage, Mr. Oak menyajikan sebuah daftar perbandingan kata-kata antara bahasa Inggris dan Sanskrit. Ini memperlihatkan seberapa banyak kebudayaan barat berasal dari pengetahuan Vedic/Sanskrit di bidang pengobatan begitu juga berapa banyak kata-kata Sanskrit telah diambil ke dalam bahasa Inggris.
English ================> Sanskrit
fever =================> jwar, kemudian menjadi jever, kemudian fever
entrails ================> antral
nasal or nose ============> naas
herpes ================> serpes
gland ==================> granthi
drip, drop, drops ==========> drups
hydrocephalus ============> andra-kapaalas (otak/kepala ber-uap air)
hiccups ================> hicca
muscle =================> mausal (gemuk)
malign, malignant =========> mallen
osteomalacia ============> asthi-malashay (kontaminasi tulang)
dyspepsia ==============> dush-pachanashay (pencernaan tidak baik)
surgeon ================> salya-jan (pemakaian peralatan tajam)
fertility ================> falati-lti (menghasilkan buah)
anesthesia ==============> anasthashayee (terbaring tidak sadarkan diri)
homeopathy =============> Samaeo-pathy (treatment parallel terhadap symptom)
allopathy ===============> alag-pathy (treatment yang berbeda dengan symptom)
Dalam buku World Vedic Heritage karya Mr. P.N. Oak menjelaskan : “Apabila kita menyimak lebih dekat tentang terminologi-terminologi allopathi, apakah itu jenis-jenis penyakit, organ-organ fisik, symptom, rehabilitasi, atau peralatannya ternyata bahwa semua itu didasarkan kepada Ayurveda karena semasa dunia masih bersatu di bawah naungan Administrasi Veda hanya ada Ayurveda yang merupakan satu-satunya sistem pengobatan yang dipakai di seluruh dunia.
——————————————————-
MATEMATIKA
Asal angka adalah dari India. angka telah digunakan oleh orang India didalam acuan Matematika mereka pada abad ke-VI. Sistem nomor ini menyebar dari India ke Arab dan dari sana menyebar ke Eropa pada abad ke-XII.
Penemuan sistem angka yang modern memiliki nomor berkisar antara 1-9, dan konsep nol (angka nol) telah diakreditasikan terhadap India, simbol 0 berasal dari India. Angka ini telah digunakan dalam astronomi Hindu dan acuan Matematika seperti “Bhakhsali” (300 Masehi), “AryaBhata” (500 M) dan “Panch Sidhantica” (600 M).
Istilah sinus berasal dari India. Dipopulerkan oleh matematikawan dan astronom Aryabhata yang berarti setengah nada, ”ardha-jya” sebelum terus diubah sampai Gerard dari Cremona yang mengalihbahasakan Almagest (ingat: Ptolemy) pada penghujung abad 12, mengganti kata di atas ke dalam bahasa Latin yang artinya lebih-kurang sama, yaitu sinus. Dan adalah Aryabhatta  yang menghitung “phi” sebesar 3,1416. Banyak metode matematika tersebut bertebaran di dalam naskah-naskah seperti Shatapatha Brahmana, Baudhayanasutra, dll.
Sebagaimana dilaporkan dalam Indian Studies in Honor of Charles Rockwell (Harvad University Press, Cambridge, MA Edited by W.E. Clark, 1929), Sebokht menulis bahwa penemuan-penemuan bangsa India dalam bidang astronomi lebih jenius dibandingkan dengan bangsa Yunani atau Babylonia, dan sistem angka (decimal) mereka lebih unggul. (N.S. Rajaram, p.157, 1995)
Penemu pertama Calculus modern adalah orang India bernama Bhaskaracarya, dimana orang-orang mengira itu merupakan kontribusi dari Newton atau Liebnitz. Penggunaan aljabar, trigonometri, kwadrat dan akar pangkat tiga juga pertama kali dimulai di India.
Aryabhatta (497 A.D.) yang menghitung “phi” sebesar 3,1416. Banyak metode matematika tersebut bertebaran di dalam naskah-naskah seperti Shatapatha Brahmana, Baudhayanasutra, dll.
Prof. R.G. Rawlinson menyatakan, “Hampir semua teori, kepercayaan, filsafat, dan matematika, yang diajarkan oleh Pythagoras sudah dikenal di India pada abad keenam B.C”.
Demikianlah sebagian kecil hal yang diungkapkan di dalam kitab suci Weda yang ilmiah, Kitab Suci Agama Hindu yang menjabarkan sains atau ilmu pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan modern saat ini.
___

Apakah Benar Agama Hindu Penyembah Berhala Patung Kafir dan Dewa?

Benarkah Agama Hindu Penyembah Berhala Patung Kafir dan Hanya Memuja Dewa?

———————————–
Bhagavad-gita 7.23
Orang yang kurang cerdas menyembah para dewa, dan hasilnya terbatas dan sementara. Orang yang menyembah para dewa pergi ke planet-planet para dewa, tetapi para penyembah-Ku akhirnya mencapai planet-Ku yang paling tinggi.
Bhagavad-gita 9.23
Orang yang menjadi penyembah dewa-dewa lain dan menyembah dewa-dewa itu dengan kepercayaan sebenarnya hanya menyembah-Ku, tetapi mereka berbuat demikian dengan cara yang keliru, wahai putera Kunti.
Bhagavad-gita 9.25
Orang yang menyembah dewa-dewa akan dilahirkan di antara para dewa, orang yang menyembah leluhur akan pergi ke leluhur, orang yang menyembah hantu dan roh halus akan dilahirkan di tengah-tengah makhluk-makhluk seperti itu, dan orang yang menyembah-Ku akan hidup bersama-Ku.

Bhagavad-gita 10.2
Baik para dewa maupun resi-resi yang mulia tidak mengenal asal mula maupun kehebatan-Ku, sebab, dalam segala hal, Aku adalah sumber dewa-dewa dan resi-resi.
———————————–
Penjelasan :
Mantra Hindu selalu dimulai dengan “Om”, dimana Om = Tuhan Yang Maha Esa
Aspek Tuhan dan Dewa-Dewa

Mantra Sehari-hari Umat Hindu
Intisari Ajaran Agama Hindu
Patung hanyalah hiasan atau visualisasi yang membawa suasana peribadatan atau suasana khusuk atau suci bagi orang-orang tertentu. Istilah berhala dan kafir adalah istilah diluar Agama Hindu dan tidak ada hubungannya dengan Agama Hindu.
Dalam Agama Hindu hanya ada istilah keterikatan terhadap hal-hal duniawi (yang mungkin bisa disamakan menyembah berhala), serta istilah Adharma (tidak menjalankan Prinsip-Prinsip Dharma, yang mungkin bisa disamakan dengan istilah kafir), yang ditujukan kepada seseorang, bukan kepada suatu suku, agama atau bangsa. Jadi fikiran, perkataan dan perbuatan baik atau buruk seseoranglah yang menentukan, yang sifatnya universal.