Red Skull With Spear Through It

Jumat, 02 Desember 2011

Asal Mula Lucifer Part 3 & 4

Bagian Ketiga



Walau aku sudah diusir dari surga, kepadaku telah diserahkan kuasa untuk mengatur manusia. Waktuku memang ditangguhkan hingga akhir zaman. Dan tempat di mana ada manusia, aku dengan bebas boleh berada di sana. Dan di Taman Eden, ada dua manusia. Dan oleh kuasa Allah, aku mencobai mereka. Waktu itu mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Allah mengajarkan banyak hal kepada Adam dan Allah berfirman:"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu di taman ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini. Dan ingatlah akan pesanku ini, bahwa sesungguhnya Iblis adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampaikan ia mengeluarkan kamu berdua dari taman ini, yang menyebabkan kamu menjadi celaka."

Adam mengetahui dengan benar kejadian dahulu, yaitu ketika aku menolak sujud kepadanya dan diusir dari surga ini. Oleh karena itu, lebih baik bagiku untuk tidak tampil dalam wujudku yang sesungguhnya, Lalu aku masuk dalam tubuh ular, yaitu yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Allah.

Aku dalam wujud ular berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: "Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan atau pun raba buah itu, nanti kamu mati."

Aku kemudian berkata kepada perempuan itu lagi: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti para allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Perempuan itu menjawab: "Bukankah kepada Adam, suamiku, Allah telah berfirman: Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Aku tidak kehabisan akal dan kemudian membujuk mereka dengan berkata :"Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon itu dan keadaan yang tidak akan binasa. Allah kamu sebenarnya tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal".

Aku kemudian bersumpah kepada keduanya dengan meyakinkan: "Sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua, percayalah kepadaku".

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun yang ada di taman Eden.

Bersamaan dengan mereka makan buah itu, aku segera pergi meninggalkan mereka dengan sangat puas. Aku berkata dalam hatiku sambil tertawa: "Telah jatuh dia. Durhakalah Adam kepada Allah dan sesatlah ia." Aku tinggalkan ular itu di sana yang tak tahu apa yang telah dilakukannya.

Ketika mereka mendengar bunyi langkah Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

Adam menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang. Sebab itu aku bersembunyi."

FirmanNya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

Adam menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

Kemudian berfirmanlah Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Bukankah Aku telah melarang kamu berdua makan buah dari pohon itu dan Aku katakan kepadamu: Sesungguhnya Iblis itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua."

Mereka kemudian berkelit bahwa bukan iblis yang menyuruh mereka dengan berkata: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

Lalu berfirmanlah Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Ular yang tak tahu apa-apa itu mendapatkan hukuman dari Allah.

FirmanNya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."

Lalu firmanNya kepada Adam: "Karena engkau mendengar kan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Allah telah mengutuk bumi. Bumi yang indah permai bagaikan surga telah dikutukNya. Tak lagi ada kekudusan di muka Bumi. Dan kalau tak ada kekudusan, kita tak akan dapat melihat Allah.

Aku sendiri tak menyangka bahwa Allah akan sampai mengutuk tanah Bumi ini karena perkara itu. Sampai kinipun aku tetap berharap agar di atas Bumi ini kembali seperti di dalam surga, menjadi tempat yang kudus.

Berfirmanlah Allah dalam sidang ilahi: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

Dan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Lalu Allah mengusir mereka dari taman Eden supaya mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Lalu keduanya digelincirkan dari tamanitu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Allah berfirman: "Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhan-nya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Kemudian Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati".

Inilah kalimat yang diberikan Allah kepada Adam: "Hai Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu lagi oleh iblis sebagaimana ia telah mengeluarkan kamu berdua dari surga. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Mereka adalah gaib bagimu. Dan mereka adalah pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. Namun camkanlah ini dalam hatimu dan beritahukan turun temurun: Sesungguhnya neraka itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka dan pengikut-pengikut iblis semuanya. Kelak, dari keturunanmu, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan dinamakan Imanuel. Dialah yang akan membuat engkau dan keturunanmu yang beriman kepadaKu, kembali ke keadaan semula, seperti di dalam Taman Eden."

Setelah kepergian Adam, Allah berdiri dalam sidang ilahi dan berfirman: "Dan sesungguhnya telah Kuperintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa akan perintah itu, dan tidak Kudapati padanya kemauan yang kuat. Dan aku memerintahkan kepada kamu semua, agar menjaga mereka dan keturunannya dari gangguan Iblis."

Seluruh penghuni surga bersorak :"Betapa dahsyatnya segala pekerjaanMu. Oleh sebab kekuatanMu yang besar, musuhMu tunduk kepadaMu. Seluruh bumi sujud menyembah kepadaMu, dan bermazmur bagiMu, memazmurkan namaMu."

Allah berfirman: "JanjiKu kepada orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. Adapun orang-orang yang beriman kepadaKu dan berpegang teguh kepada perintahKu, niscaya Aku akan masukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dan limpahan karuniaKu. Dan Aku akan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus untuk sampai kepada-Ku."

Tapi aku, Lucifer, akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan maksiat di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Itulah janjiku, sekarang sampai hari kiamat nanti. Hari ini, aku merayakan kemenangan pertamaku, bersorak-sorak memecah keheningan yang ada di bumi. Dan aku berteriak: "Inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku?
Sesungguhnya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya !"

Allah ada di dalam baitNya yang kudus, mataNya mengamat-amati, sorot mataNya menguji anak-anak manusia, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.

* * *

Aku, Lucifer, Putera Fajar yang gilang gemilang. Aku menguasai seluruh bumi ini beserta isinya. Aku mempunyai kuasa untuk menyesatkan manusia. Aku yang paling cerdik di antara segala makhluk. Aku adalah malaikat ciptaan Allah yang paling mulia. Dan aku adalah Terang. Dan sesungguhnya, pada mulanya akulah pemegang kuasa terang itu. Tanpa aku, tak ada terang itu. Hanya ada gelap gulita menyelimuti jagad raya.

Aku berkata jujur tentang hal ini. Bukankah aku juga dikenal sebagai dewa matahari? Di tempat lain ada yang mengenalku sebagai dewa api? Bukankah banyak yang menyembah bulan dan bintang? Itu semua menunjukkan hakekatku, adalah terang. Tak akan ada manusia yang menyembah sesuatu yang gelap, justru mereka menyembah segala hal yang bersinar terang. Dan itu adalah aku.

Allah telah mengganti namaku dengan Iblis, karena aku dianggap lawan bagiNya. Sebenarnya aku bukan lawan bagiNya. Adalah mudah bagiNya untuk memusnahkan aku. Hal ini yang sering membuat aku heran, mengapa aku tetap dibiarkan ada. Ataukah hukuman yang aku terima ini lebih menyiksa dari sekedar kematian? Bagiku kini, tujuanku hanya satu: membuat manusia mau sujud kepadaku. Bukankah aku dulu diminta sujud kepada manusia itu. Sekarang sebagai balasnya, merekalah yang harus sujud kepadaku.

Memang, tidak mudah untuk meminta Adam dan istrinya untuk sujud kepadaku. Adam tahu persis tentang pengadilan terhadapku, sementara Hawa, istrinya, masih sakit hati karena tertipu dulu.

Setelah Allah menghalau kedua manusia itu dari Taman Eden, Adam bersetubuh dengan isterinya, dan mengandunglah perempuan itu. Lahirlah seorang anak laki-laki, dinamainya anak itu Kain. Dialah anak laki-laki sulung Adam.

Jalan menuju ke Taman Eden sudah tertutup dan Allah menempatkan beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Aku sendiri tidak mudah untuk bisa masuk ke sana. Sesungguhnya bila aku mencoba menembus ke sana, maka aku mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. Tidak mudah untuk memasuki tempatNya yang kudus, kecuali dengan seizinNya.

Selanjutnya, Adam dan Hawa mempunyai seorang lagi yang dinamakan oleh mereka: Habel. Mereka berdua adalah dua laki-laki yang gagah. Habel menjadi gembala kambing domba, sementara Kain menjadi seorang petani.

Aku waktu itu melihat, Kain bekerja dengan keras. Dia mengolahnya tanah yang gersang yang telah dikutuk Allah sehingga bisa ditanami. Peluhnya menetes ke bumi ini dan dia nampak tak kenal putus asa. Sementara itu, di tempat yang lain, aku melihat Habel dengan santai duduk di bawah pohon sambil mengamat-amati kambing dombanya.

Sungguh dua bentuk kehidupan yang berbeda antara adik dengan kakaknya. Si Adik tampak bermalas-malasan, sementara kakaknya bermandikan peluh keringat yang tak jarang kakinya harus luka karena terantuk batu yang tajam. Namun usaha Kain tidaklah sia-sia. Hasil tanah olahan Kain membawa hasil yang baik. Ia melakukan panen dengan perasaan gembira. Ia mengucapkan syukur kepada Allah bahwa hasil kerjanya membuahkan hasil yang berlimpah.

Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Allah sebagai korban persembahan. Kain mengumpulkan biji-bijian hasil dari ladang pertaniannya. Dikumpulkan batu-batu yang besar dan dibuatnya sebuah mezbah.

Sementara itu, adiknya Habel melihat dengan seksama apa yang dilakukan oleh kakaknya itu dari kejauhan. Ia kemudian mendekat dan meniru apa yang diperbuat kakaknya. Ia mengambil batu dan dibuatnya juga sebuah mezbah. Habel kemudian mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya. Kedua kemudian bersyukur memuliakan Allah.

Aku waktu itu berada di dekat mereka. Dalam keadaan gaib, mereka tak dapat melihat aku. Di sini aku tak mengerti, apa yang menjadi kehendak Allah. Ia mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, sementara korban persembahan Kain yang dikerjakannya dengan susah payah sama sekali tak diindahkanNya. Maka pantaslah kalau hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Aku kasihan melihatnya. Sebab sesungguhnya, aku selalu merasa kasihan kepada manusia yang diperlakukan secara tak adil. Itu karena, aku sendiri merasa diperlakukan secara tak adil.

Rupanya Allah mengetahui bahwa Kain merasa kesal. Firman Allah kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Kain masih memendam perkara itu sampai beberapa lama. Ia tak dapat mengerti, mengapa korban persembahannya tidak diterima? Ataukah Allah memang lebih menyukai korban bakaran lemak kambing domba? Hatinya terus memberontak. Mengapa Allah tidak menerima saja kedua korban persembahan itu?

Kemudian Kain berkata: "Barangkali Allah menuntut persembahan yang lebih dari sekedar butir-butir gandum? Pastilah Allah mau menerima persembahanku yang lain, yang jauh lebih istimewa dari sekedar kambing domba?"

Apa yang dipikirkan selanjutnya, aku tak pernah tahu. Aku memang tidak diberi kemampuan untuk mengetahui apa yang ada dalam hati manusia. Namun rupanya, dalam diri Kain terjadi pergolakan hebat. Aku sendiri bertanya-tanya, korban apakah yang kiranya akan dipersembahkan Kain kepada Allah? Setidaknya, agar Allah mau lebih memperhatikan dirinya yang telah bersusah payah mengusahakan tanah ini, seperti yang diperintahkan Allah sendiri kepada Adam, ayahnya.

Suatu hari, Kain berkata kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang."

Adiknya mengikuti ajakan kakaknya. Di tengah perjalanan, Kain berkata kepada Habel: "Aku pasti membunuhmu!"

Habel terkejut dan bertanya kepada kakaknya: "Apa alasannya engkau hendak membunuh aku?"

Kain menjawab: "Aku hendak mempersembahkan engkau kepada Allah. Bila korban bakaran domba kambing diterima Allah, maka pastilah korban manusia akan lebih disukaiNya."

Habel menjawab: "Sesungguhnya Allah hanya menerima korban dari orang-orang yang bertaqwa".

Kemudian sambil berjalan, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu matilah Habel. Kain lalu membangun sebuah mezbah dan menaruh mayat adiknya yang berlumuran darah ke atas mezbah itu dan kemudian ia memuliakan Allah. Kain berteriak: "Allah, dengarkan Aku. Terimalah persembahanku ini." Tapi Allah tidak mendengar teriakan Kain itu, Hati Kain main kesal dan ia kemudian mulai merasa bersalah karena telah membunuh adiknya itu. Kain kemudian menjadi takut dan pulang dengan perasaan hampa. Perasaan bersalahnya begitu menghantui, terlebih dia telah membunuh adiknya dengan sia-sia. Rupanya Allah tak berkenan dengan apa yang dilakukannya.

Dalam perjalanan pulang, Allah mendatangi Kain dan berfirman: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"

FirmanNya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepadaKu dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi."

Kain berkata kepada Allah: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapanMu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barang siapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."

Firman Allah kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barang siapa yang membunuhmu akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian Allah menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barang siapapun yang bertemu dengan dia.

Lalu Kain pergi dari hadapan Allah dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.

Sungguh, dalam peristiwa itu, aku sama sekali tidak turut campur. Bukan akulah yang menyuruh Kain membunuh adiknya. Namun, apa yang dilakukan Kain, menimbulkan gagasan bagiku. Aku akan membuat manusia sujud kepadaku dan aku akan meminta korban persembahan manusia. Aku akan membuat banyak keajaiban sehingga mereka patuh dan tergantung kepadaku. Aku akan membuat mereka menyembahku sebagai dewa-dewa pujaan mereka dan untuk bantuan yang kuberikan kepada mereka, aku akan menuntut korban darah dari darah manusia. Walau korban itu sendiri, sama sekali tak ada gunanya untukku.

Dalam pengembaraan, Kain merasa putus asa. Aku kemudian menghampirinya dan menolongnya. Aku beritahukan kepada dirinya bahwa aku menyukai korban yang dilakukan olehnya. Dan untuk itu, aku berjanji kepadanya akan menjadi pelindungnya. Di Tanah Nod, Kain mengawini seorang perempuan di sana. Setelah bersetubuh dengan isterinya, maka mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh. Kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.

Aku, Lucifer, yang berkuasa atas bumi dan segala isinya. Segala kerajaan di muka bumi ini adalah milikku. Kepada bangsa-bangsa aku memperkenalkan diri dengan berbeda-beda. Aku adalah sang Terang, tampil sebagai dewa matahari, dewa api, dewa bulan dan lain-lain. Kepada manusia aku membuat berbagai keajaiban. Dan sejak itulah korban darah manusia dilakukan sebagai tanda terima kasih mereka kepadaku. Manusia itu, telah jatuh sujud kepadaku. Dan aku berteriak kepada Allah: "Terangkanlah kepadaku inikah manusia yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya semua !"





Bagian Keempat
Inilah ketujuh malaikat utama yang ikut bersama dengan aku. Adapun nama-nama mereka adalah sebagai berikut. Seorang bernama Semjaza atau Syawmiya. Dia yang paling indah di antara ketujuh malaikatku. Kepadanya kuberi tugas untuk menjaga dan mengamat-amati manusia. Dia sering menemui manusia dan menjelma sebagai manusia yang memiliki paras yang indah. Dia bisa menjelma sebagai laki-laki maupun sebagai perempuan, tergantung dari apa yang dikehendakinya.

Seorang lagi bernama Abadon, dialah malaikat yang kuberi tugas untuk menjaga jurang maut. Dia bertugas menjaga agar roh orang yang mati dalam kekuasaanku tidak akan bisa keluar lagi dari jurang maut. Namanya berarti perusak dan dia berkuasa untuk membinasakan.

Seorang lagi bernama Beelzebul, dialah yang dikenal sebagai dewa badai dan angin. Beelzebul mengendarai seekor naga besar yang berwarna merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Kepadanya kuberi juga kuasa untuk mengatur laut dan segala makhluk yang ada di dalamnya. Dialah yang menjaga keselamatan para pelaut yang memberi sujud kepadanya. Namun dia akan mengganggu bagi orang yang melewati laut tanpa seizinnya. Tempat kediamannya ada di dasar laut yang dalam, dan di masa-masa tertentu dia dengan naganya keluar dari laut.

Seorang lagi bernama Azazel, yang berarti penuh dengan kekuatan. Dialah yang terkuat di antara ketujuh malaikatku. Kepadanya kuberi tugas untuk menjaga bumi ini. Bila ada malaikat Allah yang hendak datang ke bumi ini, mereka harus berhadapan terlebih dahulu dengan Azazel. Itulah sebabnya, sering malaikat Allah tak dapat menjumpai manusia serta mengabulkan permohonan mereka. Bila itu terjadi, berarti Azazel telah berhasil mengalahkan dan mengusir mereka.

Seorang lagi bernama Asyera. Dia kuberi tugas untuk menyuburkan tanah di bumi yang telah menjadi gersang akibat kutukan Allah ini. Dia sendiri lebih suka memperkenalkan diri sebagai sosok perempuan kepada manusia. Itulah sebabnya, dia dikenal sebagai dewi kesuburan.

Seorang lagi bernama Asytoret atau dikenal juga dengan nama Asthar-tu. Dialah yang bertugas membantu manusia bila mengalami kesusahan. Dialah yang sering memberikan kesembuhan secara ajaib. Dia juga merupakan sumber keajaiban bagi manusia di zaman dahulu. Dia merupakan salah satu di antara malaikat-malaikatku yang terkenal sepanjang masa.

Dan yang terakhir, bernama Terafim. Dialah yang membantu para ahli sihir dan tukang tenung. Dia membantu mereka untuk membuat penyembuhan dan mengajarkan mantra-mantra. Dan bersama Abadon membantu tukang tenung untuk memanggil roh orang mati. Tetapi, untuk roh orang mati yang tidak dalam kuasa kami, yakni yang beriman kepada Allah, Terafim menipunya dengan membawa malaikatnya ke hadapan tukang tenung itu dan menyamar sebagai roh orang mati yang dimaksud.

Masing-masing dari mereka memimpin sejumlah malaikat lainnya dalam jumlah yang sangat banyak. Aku mengatur mereka dengan baik. Tak satupun di antara mereka yang saling melawan. Kerajaanku tidak terbagi-bagi dan tak pernah ada yang berusaha melawan diriku. Itulah sebabnya kerajaanku dapat bertahan begitu lama.

Jauh di sebelah utara, di kutub bumi, di sanalah pusat kerajaanku berada. Tempat yang sunyi, putih dan bersih, itulah kesukaanku. Dari sana, aku mudah untuk pergi ke manapun di seluruh penjuru bumi. Tempat kediamanku segalanya bersinar-sinar terang. Kubuat seperti tempat kediaman Allah. Cahaya yang ada di kotaku sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Walau hawa dingin menyelimuti di daerah itu, namun di tempat kediamanku ada kehangatan.

Sesungguhnya, aku menyayangi manusia itu. Kepada mereka kuberi segala hal yang mereka butuhkan. Seperti Allah juga meminta imbalan agar manusia selalu memuliakan dan memuji-muji diriNya, demikian pula aku. Kepada yang mau sujud kepadaku, aku akan membantu mereka, menyuburkan tanah mereka, menjaga mereka dan membuat mereka dalam kemakmuran. Aku tak pernah berkeinginan untuk menghancurkan mereka. Mereka semua adalah kepunyaanku.

* * *

Bumi aman dan damai dalam kekuasanku. Tak ada peperangan dan tak ada permusuhan di antara manusia. Waktu itu, malaikatku yang paling dekat hubungannya dengan manusia adalah Semjaza. Semjaza dan malaikat yang dipimpinnya adalah para pengamat (watchers). Dan datanglah saat ketika anak-anak manusia telah berlipat ganda sehingga pada saat itu lahirlah bagi mereka putri-putri yang cantik dan rupawan. Kami dianggap dewa-dewi oleh manusia dan kami sanggup melakukan keajaiban-keajaiban yang membuat mereka percaya kepada kami.

Begitu dekatnya para malaikat pengamat itu dengan manusia, kemudian melihat dan menginginkan anak-anak perempuan itu, dan berkata satu sama lain: "Mari, marilah kita memilih istri dari antara anak-anak manusia dan memberi kita anak." Dan Semjaza, pemimpin mereka, berkata kepada mereka: "Aku takut kalian tak akan setuju untuk melakukan hal ini." Dan mereka semua menjawabnya dan berkata: 'Marilah kita semua bersumpah, dan mengikat diri kita dengan suatu kutukan bersama untuk tidak menghentikan rencana ini tapi untuk melakukannya." Lalu mereka semua bersumpah dan mengikat diri mereka dengan kutukan bersama atas sumpah itu.

Dan jumlah mereka semuanya dua ratus malaikat; yang turun pada masa Yared di puncak Gunung Hermon, dan mereka menyebutnya Gunung Hermon, karena mereka telah bersumpah dan mengikat diri mereka dengan kutukan bersama atas sumpah itu. Dan inilah nama pemimpin-pemimpin mereka : Semjaza, pemimpin mereka, Samlazaz, Araklba, Rameel, Kokablel, Tamlel, Ramlel, Danel, Ezeqeel, Baraqijal, Asael, Armaros, Batarel, Ananel, Zaqiel, Samsapeel, Satarel, Turel, Jomjael dan Sariel. Inilah pemimpin-pemimpin dan tiap kelompok terdiri dari sepuluh malaikat. Mereka inilah yang kemudian hari dikenal sebagai malaikat yang jatuh (Fallen Angels).

Aku, Lucifer, membiarkan apa yang mereka kehendaki. Apa yang terbaik menurut mereka adalah yang terbaik bagiku pula. Tal ada paksaan dan keharusan, siapa yang ingin tetap ikut atau pergi dariku, selalu kuberi kebebasan.

Dan kemudian kedua-ratus malaikat itu mengambil istri, dan masing-masing memilih satu, dan mulai bergaul dengan mereka. Dan mereka mengajarkan jimat-jimat dan mantera-mantera. Mereka juga mengajarkan cara memotong akar-akaran, dan memperkenalkan mereka dengan tetumbuhan. Dan istri mereka pun hamil, dan mereka melahirkan raksasa-raksasa. Yang memakan habis semua hasil usaha manusia. Dan ketika manusia tidak lagi mampu memelihara mereka, para raksasa itu mengkhianati mereka dan mulai memakan manusia. Dan mereka mulai memakan burung, dan hewan, dan binatang melata, dan ikan, dan saling memangsa, dan minum darah.

Sementara itu, Azazel mengajar manusia untuk membuat pedang, dan pisau, dan perisai, dan baju zirah, dan mengajarkan kepada mereka logam-logam dari tanah dan cara mengolahnya, dan kalung, dan hiasan-hiasan, dan penggunaan antimon, dan cara menghias kelopak mata, dan segala jenis batu mulia, dan segala ramuan pewarna.

Semjaza mengajarkan mantera-mantera, dan cara memotong akar, Armaros penyelesaian mantera-mantera, Baraqijal mengajarkan astrologi, Kokabel menerangkan tentang rasi-rasi bintang, Ezeqeel pengetahuan tentang awan, Araqiel tanda-tanda bumi, Shamsiel tanda-tanda matahari, dan Sariel perjalanan bulan.

Rupanya, malaikat penghulu Allah, Mikhael dan Gabriel tidak suka atas apa yang dilakukan oleh manusia. Mereka bersama dengan malaikat lain, Uriel dan Raphael, melihat ke bawah dari surga dan melihat apa yang dilakukan di bumi. Mereka berkata satu sama lain: "Manusia yang ada di Bumi ini telah seluruhnya mengikuti Lucifer dan anak buahnya." Dan mereka berkata kepada Allah: "Tuan segala tuan, Tuhan segala tuhan, Raja segala raja, dan Tuhan segala masa, tahta kebesaran-Mu berdiri di atas generasi-generasi sepanjang masa, dan nama-Mu kudus dan berjaya dan diberkati sepanjang segala zaman! Kau telah membuat segala benda, dan kuasa atas segalanya milik-Mu: dan semua ciptaan adalah telanjang dan terbuka di mata-Mu, dan Kau melihat segalanya, dan tak ada yang dapat menyembunyikan diri dari-Mu. Kau melihat apa yang
telah dilakukan Lucifer, Semjaza dan Azazel, yang telah mengajarkan kejahatan di bumi dan membuka rahasia-rahasia abadi yang telah dilindungi di surga, yang sangat ingin dipelajari manusia."

Aku mengetahui fitnah mereka. Kami sama sekali tidak mengajarkan kejahatan. Justru kami mengajarkan pengetahuan kepada manusia. Salahkah kami bila kami memberi pengetahuan dan memberi rahasia-rahasia surga? Bukankah aku pula yang membuat manusia mengerti tentang yang baik dan yang jahat? Bagaimana jadinya manusia tanpa pengetahuan yang baik dan yang jahat? Mengetahui tentang yang baik dan jahat berarti sama dengan malaikat-malaikat Allah. Bukankah setelah Adam dan istrinya mengetahui tentang yang baik dan yang jahat, Allah sendiri berfirman: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Inilah yang aku herankan, bila Allah di masa itu tidak suka karena manusia menjadi seperti-Nya, apakah benar bila di akhir zaman nanti manusia akan diperkenankan menjadi seperti-Nya?

Lalu Sang Maha Tinggi, sang Kudus dan Maha Besar berfirman dan mengirim Uriel kepada putra Lamekh: "Pergilah kepada Nuh dan beritahu kepadanya dalam nama-Ku dan katakan: Sembunyikan dirimu! dan beritahu kepadanya akhir yang sudah mendekat. Bahwa seluruh bumi akan dihancurkan, dan sebuah air bah akan datang kepada seluruh bumi, dan akan menghancurkan semua yang di atasnya. Dan sekarang perintahkan kepadanya bahwa ia boleh melarikan diri dan benihnya boleh dilindungi untuk seluruh generasi di dunia."

Dan lagi Tuhan berfirman kepada Raphael: "Ikat kaki dan tangan Azazel, dan lemparkan dia ke dalam kegelapan, dan gali lubang di padang pasir, yaitu di Dudael, dan lemparkan dia ke dalamnya. Dan tempatkan dia di atas batu yang kasar dan tajam, dan selimuti dia dengan kegelapan, dan biarkan dia di situ selamanya, dan tutupi wajahnya sehingga ia tak dapat melihat cahaya. Dan pada hari penghakiman besar ia akan dilemparkan ke dalam api."

Allah berfirman: "Sembuhkan bumi yang telah dikotori para malaikat Lucifer, dan umumkan penyembuhan bumi, sehingga mereka dapat menyembuhkan wabah, dan sehingga semua anak manusia tidak musnah karena semua rahasia yang telah dibuka dan diajarkan para Pengamat pada anak-anak mereka. Dan seluruh bumi telah tercemar melalui pekerjaan-pekerjaan yang diajarkan Azazel: semua dosa adalah miliknya.

Dan kepada Gabriel, Allah berfirman: "Hakimi para anak haram dan orang-orang jahat, dan anak-anak hasil perzinahan, dan musnahkan anak-anak hasil perzinahan dan anak-anak para Pengamat dari antara manusia dan perintahkan mereka untuk maju. Kirim mereka melawan sesamanya agar mereka saling menghancurkan di medan perang. Untuk berhari-hari mereka tak akan memiliki apa-apa. Dan tak satu permintaan pun dari mereka juga ayah mereka kepadamu yang boleh dikabulkan kepada ayah mereka atas nama mereka, karena mereka mengharapkan kehidupan abadi, dan bahwa setiap orang dari mereka dapat hidup lima ratus tahun lamanya."

Dan Tuhan berfirman kepada Michael: "Pergilah, ikat Semjaza dan kawan-kawannya yang telah menyatukan diri dengan wanita dan dengan demikian mencemari diri mereka dengan wanita-wanita itu dalam ketidaksucian mereka. Dan ketika anak-anak mereka telah saling membunuh, dan mereka telah melihat pemusnahan orang-orang yang mereka cintai, ikat mereka erat-erat untuk tujuh puluh generasi dalam relung-relung dunia, hingga hari penghakiman dan penutupan mereka, hingga penghakiman abadi diselesaikan. Pada hari itu mereka akan dituntun ke jurang api : dan kepada siksaan dan penjara di mana mereka akan dikurung selamanya. Dan siapapun yang akan dikutuk dan dimusnahkan mulai saat itu akan diikat bersama mereka hingga akhir segala generasi. Dan hancurkan roh mereka yang jahat dan anak-anak para Pengamat, karena mereka telah mengkhianati umat manusia. Hancurkan semua kesalahan dari muka bumi dan hentikan semua pekerjaan Lucifer: dan biarkan tumbuhan kebaikan dan kebenaran muncul. Dan itu adalah suatu berkat, kerja kebaikan dan kebenaran akan ditanam dalam kebenaran dan kebahagiaan selama-lamanya."

* * *

Henokh, anak Yared keturunan Adam, tergolong orang yang dekat dengan Allah. Dia mengetahui tentang rencana Allah bersama malaikat-malaikatnya. Ketika bertemu Azazel, Henokh berkata kepadanya: "Azazel, kau tak akan mendapatkan damai, sebuah hukuman berat telah dijatuhkan atasmu untuk mengikatmu."

Azazel kemudian menemui aku dan menceritakan segalanya. Aku kemudian menjadi amat murka karenanya. Seluruh malaikat penghulu kupanggil menghadap dan segera berunding untuk mempersiapkan diri atas serangan para malaikat Allah di bawah pimpinan Mikhael, Gabriel, Uriel dan Raphael.

Kemudian pada saatnya, Mikhael, penghulu malaikat Allah datang menantang aku. Bersamanya ikut sejumlah besar bala tentara surga yang siap dengan pedang yang bernyala-nyala.



Aku kemudian datang menemuinya dan berkata: "Bukankah Allah telah berjanji memberi tangguh waktuku hingga hari kiamat?"

Mikhael berkata: "Apa yang kau lakukan adalah keji di mata Allah !"

Aku bertanya: "Apa yang telah kulakukan sehingga Allah menganggapku keji?"

Katanya: "Kau telah membuka rahasia-rahasia abadi surga dan mengajarkannya kepada manusia!"

Aku kembali bertanya: "Bagiku itu tidak salah. Bukankah aku diberi kuasa atas manusia?"

Kemudian Mikhael berkata dengan keras: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatNya berperang melawanku. Ketika aku hendak menghadapi mereka, Beelzebul dengan naganya tampil ke depan dan menyuruhku untuk segera pergi. Dia dan naganya serta dibantu oleh malaikat-malaikatnya segera bertempur melawab Mikahel. Tetapi mereka tidak dapat bertahan, jumlah mereka kalah banyak. Dan naga besar itu, dilemparkan ke bumi, bersama sama dengan malaikat-malaikatnya. Namun berkat Beelzebul, kami yang lain dapat menghindar dari pemusnahan.

Peperangan itu sama sekali tidak adil. Setidaknya, menurutku, Allah tidak menepati janjinya dengan memberi aku kesempatan sampai pada akhir zaman. Namun baru sebentar saja mereka sudah hendak memusnahkan aku, menyerangku dengan pasukan yang sangat besar.

Aku, Lucifer, kemudian mundur bersama yang lain. Beelzebul gugur dengan gagah beraninya. Itulah sebabnya, sejak kematiannya, orang-orang yang menyembahnya tidak lagi mendapat keajaiban-keajaiban. Beelzebul telah meninggalkan manusia untuk selama-lamanya. Kini, tak ada lagi yang menjaga keselamatan para pelaut, tak ada lagi yang menjaga manusia.

Yang gugur dalam peperangan itu adalah Beelzebul, Asytoret dan Asyera. Namun mereka akan tetap dikenang oleh manusia sampai selama-lamanya. Manusia masih menghormati mereka dengan membuat patung-patung mereka serta memujanya. Tapi sayang, mereka sudah tak dapat berbuat keajaiban lagi untuk manusia, karena mereka telah tiada. Lebih dari tiga ratus ribu malaikatku mati dalam pertempuran itu.

Azazel dan Abadon tertangkap oleh mereka. Seorang malaikat turun dari sorga merebut anak kunci yang dipegang oleh Abadon dan kemudian memenjarakan mereka di sana. Ia menangkap mereka dan mengikatnya. Lalu melemparkannya kedalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya jangan lagi berhubungan dengan manusia.

Peperangan itu berlangsung tidak lama. Rumah kediamanku di sebelah kutub utara dihancurkan dengan menurunkan hujan belerang. Malaikat-malaikat itu sama sekali tak peduli dengan keadaan manusia. Seluruh tempatku telah menjadi hangus oleh belerang dan garam. Kutub utara yang dingin tiba-tiba menjadi sangat panas sehingga melumerkan es yang ada di sana. Jadilah air bah meliputi bumi. Bumi menjadi guncang dan bergetar karenanya. Pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.

Aku, Lucifer, bersama malaikat-malaikatku yang tersisa berusaha menolong manusia sebisanya. Rupanya Allah juga berkenan menyelamatkan Nuh dan keluarganya berserta hewan-hewan yang ada di bumi dengan memasukkan mereka ke dalam sebuah bahtera. Dahsyatnya bencana itu tak pernah terjadi sebelum ini. Aku berteriak kepada Allah: "Inikah keadilan yang hendak Kauciptakan? Inikah rahmat yang hendak kau berikan kepada manusia? Mengapa kau mengingkari janji-Mu sendiri untuk memberi tangguh waktuku hingga akhir zaman?"





Aku, Lucifer, menyayangkan kejadian ini. Sejumlah besar manusia yang tak terbilang banyaknya mati dengan sia-sia. Mereka dimusnahkan karena telah mengetahui rahasia-rahasia surga. Dan ketahuilah, ketika manusia itu musnah, kami semua menangis, dan ratapan kami naik hingga ke surga. Sementara itu di surga, malaikat-malaikat Allah bersorak-sorai merayakan kemenangannya sambil memuji-muji Allah.

1 komentar: